Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Petinggi Suriah Bersiap Membelot

Kompas.com - 22/06/2012, 11:35 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Sejumlah anggota lingkaran dalam rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad, secara diam-diam berencana untuk membelot ke oposisi, kata para pejabat AS kepada Daily Telegraph, Kamis (21/6).

Beberapa tokoh senior militer diketahui tengah merencanakan "strategi keluar" dan membangun komunikasi dengan para pemberontak untuk mendiskusikan bagaimana mereka akan diterima jika mereka jadi desersi.

Kamis kemarin seorang kolonel angkatan udara Suriah menjadi perwira senior pertama yang membelot dengan sebuah jet tempur setelah ia meninggalkan misi untuk menyerang kota Dera'a dan mendarat dengan jet tempur MiG 21 yang dipilotinya di Yordania. Daily Telegraph melaporkan, pilot-pilot dari tiga MiG lainnya dalam misi itu juga semula berniat untuk membelot tetapi mereka khawatir akan kepastian nasibnya.

Presiden Assad sedang berada di bawah tekanan yang intens terkait pemberontakan rakyat yang telah berlangsung 15 bulan. Sementara para pemimpin dunia sedang mempertimbangkan tawaran bagi dia untuk mendapatkan kekebalan demi memastikan dia turun dari kekuasaan.

Rezim Assad sejauh ini berhasil mencegah gelombang pembelotan para diplomat yang dulu menandai kejatuhan diktator Libya, Kolonel Moammar Khadafy.

Namun, seorang pejabat senior AS di Washington mengatakan, sejumlah orang paling dekat dengan pemimpin Suriah itu kini bersiap-siap untuk melarikan diri. "Kami mengetahui sejumlah anggota lingkaran dalam Bashar al-Assad berencana untuk lari," kata pejabat itu.

Rencana pelarian itu, kata pejabat tersebut, bahkan termasuk memindahkan sejumlah besar uang ke bank Lebanon dan China. Mereka juga telah melakukan kontak dengan elemen oposisi dan pemerintah negara-negara Barat.

Sementara kelompok-kelompok oposisi Suriah menegaskan, mereka aktif mencari bantuan Amerika untuk mendorong lebih banyak pembelotan.

Sebuah sumber senior di pihak oposisi mengatakan, "Saya tahu pasti ada beberapa perwira tinggi yang sedang menunggu kesempatan yang tepat untuk kabur. Kami punya sejumlah nama orang di istana presiden. Ada rumor bahwa ada satu orang yang benar-benar dekat dengan presiden dan kami mengharapkan untuk melihat dia keluar dari negara itu segera."

Pembelotan Kolonel Hassan al-Merei Hamade, Kamis kemarin, melambungkan harapan pihak oposisi bahwa hal itu bisa memancing permulaan dari eksodus tersebut. Kolonel itu telah diberi suaka politik oleh Yordania hanya beberapa jam setelah ia mendaratkan jetnya di pangkalan udara Raja Hussein di Mafraq.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com