Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas Setelah 20 Bulan Disandera Perompak

Kompas.com - 22/06/2012, 10:08 WIB

MOGADISHU, KOMPAS.com — Pasangan Afrika Selatan dan Italia akhirnya bebas setelah 20 bulan menjadi sandera perompak Somalia, menteri pertahanan Somalia mengungkapkan, Kamis (21/6/2012). Pasangan tersebut merupakan sandera terlama perompak Somalia.

Deborah Calitz asal Afsel dan Bruno Pelizzari dari Italia menyunggingkan senyum meskipun terlihat lelah ketika muncul dalam konferensi pers di istana kepresidenan di Mogadishu.

"Kami sangat bahagia bisa mendapatkan kembali kebebasan," kata Calitz terbata-bata. "Kami bahagia sekali hari ini dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga."

Keduanya diculik pada Oktober 2010 dari sebuah kapal di pesisir tenggara Afrika. Penculik mereka awalnya menuntut uang tebusan sebesar 10 juta dollar AS.

Kerry-ann Cross, putri Calitz, mengatakan, "Yang saya tahu sekarang ini adalah ibu selamat. Saya sangat bahagia."

Berbicara dari Pretoria, Afsel, perempuan 21 tahun itu mengaku belum sempat berbicara dengan ibunya hingga Kamis tengah hari dan dia juga belum mendapat informasi lain tentang kondisi sang ibu.

Pasangan Calitz-Pelizzari termasuk sandera terlama para perompak. Ketika perompak-perompak Somalia menyerang kapal-kapal di lepas pantai Afrika Timur pada 2005, mereka menyasar kapal-kapal besar.

Namun, begitu kapal-kapal kargo itu melengkapi sistem pengamanan, bajak laut mulai menyerang kapal-kapal penumpang yang lebih kecil.

Patroli armada kapal perang internasioal di lepas pantai Somalia berhasil mengurangi serangan bajak laut tahun lalu.

Menteri Pertahanan Somalia Hussein Arab Isse memuji aparat keamanan Somalia atas bebasnya pasangan tersebut. Namun, Isse tidak mengatakan apakah keduanya diselamatkan. Isse juga menolak mengatakan apakah ada uang tebusan yang dibayarkan.

Sebagian besar kasus penyanderaan berakhir karena ada pembayaran uang tebusan yang jumlahnya mencapai jutaan dollar AS.

Pemerintah Afsel menyatakan kegembiraannya atas kebebasan Calitz dan Pelizzari dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Somalia dan Pemerintah Italia.

"Pengaturan untuk kepulangan mereka sedang dipersiapkan," kata Pemerintah Afsel dalam pernyataannya.

Armada laut Uni Eropa mengatakan, para perompak Somalia kini masih menyandera tujuh kapal dan 213 orang. Diungkapkan pula, 25 kapal dibajak tahun lalu, lebih sedikit dibandingkan tahun 2010 yang jumlahnya mencapai 2010.

Sementara itu, sepanjang 2012, hanya lima kapal yang dibajak, sebuah indikasi bahwa sistem pertahanan di masing-masing kapal serta patroli internasional berhasil menekan serangan bajak laut.

Armada laut Uni Eropa mengatakan, tugas mereka diperpanjang tahun ini dan mereka diizinkan menyerang tersangka bajak laut di wilayah perairan Somalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com