Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Menggaet Turis China untuk Berwisata Bahari

Kompas.com - 17/06/2012, 08:05 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

CIANJUR, KOMPAS.com – Wisatawan asal China menjadi incaran berbagai industri pariwisata di dunia, termasuk perusahaan yang bergerak di wisata bahari. Tak terkecuali operator diving dan watersport di Indonesia.

Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gahawisri) Bali, Yos WK Amerta setiap tahunnya 90 juta turis asal China melakukan perjalanan wisata ke berbagai negara di dunia. Yos sendiri memiliki usaha operator diving di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Lembeh, Sulawesi Utara.

“Baru-baru ini, orang China carter dua pesawat Batavia ke Manado dan penuh. Malah ada yang bertanya mana first class-nya, karena semua kelas ekonomi,” ungkap Yos pada saat Lokakarya Perspektif Pengembangan dan Promosi Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Even di Via Renata Hotel, Cimacan, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (16/6/2012).

Ia menuturkan turis asal China memang terkenal sebagai big spender atau mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak.

“Sayang dari China ke Manado tidak ada penerbangan langsung. Padahal jaraknya hanya tiga jam. Di Manado hanya ada satu airlines rute internasional yaitu SilkAir dari Singapura. Jika ada rute-rute internasional ke Manado, ini akan dapat membantu Indonesia bagian timur,” jelasnya.

Yos menjelaskan selain akses, sebelumnya perlu pula promosi gencar mengenai destinasi wisata. Misalnya, bagaimana menarik minat wisatawan untuk datang ke Indonesia dan bukannya ke negara lain.

“Misalnya ketika turis berpikir mau ke Jepang, gimana caranya agar dia maunya ke Komodo saja,” tuturnya.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sendiri tengah mengembangkan wisata minat khusus, termasuk wisata bahari. Fokus di wisata bahari ada tiga, salah satunya adalah diving.

“Saat ini untuk diving kita terima 10 ribu diver per tahun. Tetapi bagaimana caranya agar angka itu menjadi 50 ribu setahun,” kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus dan MICE, Achyaruddin.

Ia menuturkan perlu ada sebuah cluster wisata dan paket wisata untuk diver. Cluster tersebut mencangkup destinasi wisata untuk diver, bandara, hotel, sampai ketersediaan biro perjalanan wisata dan diving operator di destinasi wisata tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com