Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangladesh Didesak Tampung Pengungsi Rakhine

Kompas.com - 15/06/2012, 18:14 WIB

JENEWA, KOMPAS.com - Badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR), Jumat (15/6/2012), mendesak Bangladesh untuk menyediakan tempat yang aman bagi para pengungsi dari Rakhine, Myanmar.

"Kami mendapat laporan langsung bahwa aparat keamanan Bangladesh menyuruh kembali (pengungsi) yang datang dengan perahu," kata juru bicara UNHCR Andrej Mahecic.

"Ada sejumlah perahu yang terkatung-katung di Sungai Naf, yang penuh anak-anak, perempuan, dan orang-orang terluka," terang Mahecic. "Sangat penting bagi orang-orang itu agar mendapat akses ke tempat penampungan dan perlindungan yang aman."

Konflik berdarah sektarian antara etnis Rakhine yang beragama Buddha dan Rohingya yang Muslim telah menyebabkan puluhan ribu orang telantar, puluhan orang tewas dan rumah-rumah dibakar di Rakhine, negara bagian di wilayah barat Myanmar.

Kedua etnis saling menuduh bahwa pihak lawanlah yang menyerang. Akibat konflik ini, lebih dari 30.000 mengungsi, menurut hitungan pemerintah Myanmar.

"UNHCR mengakui bahwa, selama bertahun-tahun, Bangladesh harus menanggung beban untuk menampung orang-orang yang terusir akibat krisis di Myanmar sebelumnya," ucap Mahecic.

"Kejadian terakhir memunculkan tantangan baru dan UNHCR berharap Bangladesh akan merespons sejalan dengan sejarah negara itu yang penuh solidaritas dan belas kasih."

Para petugas UNHCR meninjau kawasan konflik itu pada Rabu dan Kamis untuk mempelajari situasi yang oleh saksi mata dilukiskan sebagai "desa-desa yang membara", ungkap Mahecic.

"Situasinya masih menegangkan. Kami berharap hukum segera bisa ditegakkan, yang memungkinkan kami untuk mengirim kembali staf yang untuk sementara kami evakuasi," pungkas Mahecic.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com