Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Organisasi Kemanusiaan Desak Israel

Kompas.com - 15/06/2012, 04:11 WIB

GAZA, KAMIS - Sebanyak 50 organisasi kemanusiaan dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendesak Pemerintah Israel membuka blokade Jalur Gaza, Kamis (14/6). Seruan itu mereka sampaikan dalam sebuah petisi bersama.

”Sudah lima tahun berlangsung, lebih kurang 1,6 juta orang terimbas dampak blokade yang merupakan bentuk pelanggaran hukum internasional. Sebagian besar dari jutaan orang itu adalah anak-anak. Kami yang bertanda tangan sepakat menyerukan: akhiri blokade Jalur Gaza sekarang,” demikian isi petisi itu.

Beberapa organisasi kemanusiaan dunia dan sayap organisasi PBB yang menyampaikan petisi itu, antara lain Amnesty International, Save The Children, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Oxfam, dan Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB.

Pemerintah Israel membatasi akses Jalur Gaza sejak milisi Hamas menangkap tentara Israel, 2006. Pembatasan itu makin ketat pada 2007 setelah Hamas menguasai wilayah Jalur Gaza.

Pada 2008 dan 2009, Israel memborbardir Jalur Gaza yang telah dikuasi Hamas. Kemudian pada 2010, Israel benar-benar memperketat blokade jalur internasional itu. Blokade di Gaza menyebabkan suplai obat-obatan, bahan makanan, dan peralatan medis terhambat

Selama 2010-2012, Israel juga kerap melakukan serangan militer ke Jalur Gaza. Israel bahkan pernah menyerbu kapal bantuan kemanusiaan, Mavi Marmara, yang sedang berada dalam konvoi bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza sehingga menyebabkan 30 orang terluka.

Mark Regev, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan, setiap kargo yang melewati Gaza tetap harus diperiksa karena Gaza berada dalam kuasa Hamas, yang dicap sebagai organisasi teroris. Israel khawatir dalam kargo tersebut ada barang-barang terlarang yang diselundupkan untuk Hamas.

Israel bersikukuh mempertahankan blokade Jalur Gaza dengan alasan melindungi warganya dari serangan milisi.

”Apakah adil meminta Israel menarik pasukannya yang memblokade Gaza, sementara penguasa di Gaza sangat tak ramah dan agresif kepada Israel?” kata Regev. (REUTERS/AP/AFP/HEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com