Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bantu Pantau Pesisir Filipina

Kompas.com - 13/06/2012, 11:48 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Militer AS,  Selasa (13/6/2012), mengatakan pihaknya berencana untuk membantu Filipina memantau perairan pesisir pada saat Manila menghadapi meningkatnya perselisihan dengan China atas klaim teritorial.

Pentagon merevisi pernyataan sebelumnya dan mengatakan tidak ada rencana untuk memberikan radar darat kepada Filipina, tetapi radar tersebut akan menjadi bagian bantuan di masa depan.

"Kami berada dalam tahap perencanaan awal membantu Filipina dengan Pusat Pemantauan Pantai Nasional," kata Mayor Catherine Wilkinson kepada AFP.

Badan tersebut dirancang "untuk menciptakan gambaran keseluruhan dari apa yang terjadi di wilayah perairan Filipina," katanya.

"Sekarang kami sedang membahas berbagai pilihan namun belum ada rincian yang telah selesai. Radar ini dapat menjadi bagian akhir dari paket, tetapi belum ditentukan." Biaya dan batas waktu untuk proyek tersebut masih sedang dikerjakan, katanya.

Filipina telah meminta radar, pesawat patroli dan kapal angkatan laut pada saat berusaha memperkuat posisinya dalam sengketa dengan China atas Beting Scarborough, yang terletak di dekat pulau utama Luzon, Filipina.

China mengklaim daerah itu bersama dengan hampir seluruh Laut China Selatan hingga pantai negara-negara Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Vietnam dan Filipina sebagai wilayahnya.

Pernyataan Pentagon ini muncul setelah Presiden Filipina Benigno Aquino berkunjung ke Gedung Putih pekan lalu.

Rencana untuk membantu Manila mencerminkan pergeseran strategis Washington terhadap Asia di tengah persaingan yang tumbuh dengan Beijing, dengan persaingan Laut China Selatan sebagai pusat sengketa, kata analis.

"Radar berbasis-tanah adalah salah satu cara praktis Amerika Serikat dapat secara bersamaan meningkatkan kemampuan pertahanan Filipina dan sinyal komitmen jangka panjang Washington kepada Asia," kata Patrick Cronin, penasihat senior untuk Asia pada Pusat Keamanan Baru Amerika, satu kelompok pemikir Washington.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com