Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para "Hantu" Penjaga Kekuasaan Assad

Kompas.com - 12/06/2012, 14:09 WIB

KOMPAS.com — Presiden Suriah Bashar al-Assad selalu membantah tentara bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap ribuan warga sipil selama konflik di negara itu berlangsung.

Namun, Assad memiliki pasukan tersembunyi yang disebut Shabiha. Merekalah yang selama ini diyakini membunuhi para warga sipil.

Rakyat Suriah menyebut mereka "Laskar Hantu" karena "shabiha" sendiri berarti "hantu". Berasal dari suku yang sama dengan Assad, mereka adalah milisi bayaran Assad yang untuk mempertahankan kekuasaannya. Bayaran mereka cukup tinggi, seperti dilansir Mail Online, yakni 130 poundsterling atau sekitar Rp 1,9 juta per hari.

Baru-baru ini muncul sejumlah foto yang menunjukkan sosok para Shabiha. Mereka bertubuh besar dan berotot, yang disebut-sebut hasil suntikan steroid. Di lengan mereka terdapat tato wajah Assad. Ke mana-mana mereka membawa senjata laras panjang AK-47 dan parang.

Merekalah yang melanjutkan pekerjaan militer saat menggempur kota-kota di Suriah. Mereka bergerak setelah tentara berhenti menembaki kota-kota itu.

Para "hantu" itu kemudian masuk ke setiap rumah dan membantai penghuninya. "Misi mereka adalah meneror rakyat sipil dan melakukan pembersihan etnis," kata sebuah sumber.

Menurut Dr Mousab Azzawi, yang mengelola Syrian Network for Human Rights di London, dia pernah merawat sejumlah Shabiha di Latakia. "Mereka seperti monster," kata Azzawi.

"Mereka berotot besar, perutnya gendut dan berewok. Mereka menyuntikkan steroid untuk memperbesar tubuh. Saya harus berbicara kepada mereka seperti anak-anak karena daya tangkap mereka rendah," paparnya.

"Itulah yang membuat mereka sangat mengerikan, perpaduan antara kekuatan dan kepatuhan buta pada rezim (Assad)," lanjutnya.

Pembantaian 108 warga sipil di Houla dua pekan lalu diyakini dilakukan oleh para Shabiha. Mereka juga dilaporkan menembak mati 12 pekerja di Qusayr dan 78 orang di Qubair, pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com