Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Malam Diberlakukan di Emmpat Kota di Myanmar

Kompas.com - 11/06/2012, 08:37 WIB

YANGON, KOMPAS.com - Pemerintah Myanmar memberlakukan jam malam di empat kota di negara bagian Rakhine, tempat maraknya kekerasan antara umat Budha dan Islam dalam sepekan belakangan. Ibukota negara bagian, Sittwe, termasuk dalam empat kota yang terkena jam malam tersebut.

Jam malam ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan kekerasan yang marak di kawasan di dekat perbatasan dengan Bangladesh ini sejak Sabtu (02/06) pekan lalu.

Presiden Thein Sein dilaporkan akan segera menyampaikan pidato lewat stasiun TV nasional untuk meredakan ketegangan antar masyarakat di Rakhine.

Sementara itu koran Cahaya Baru Burma -yang merupakan corong pemerintah- edisi Minggu 10 Juni menurunkan berita yang memperingatkan risiko anarki dan aksi balas dendam yang tidak akan berkesudahan.

Belasan tewas

Sedikitnya 17 orang tewas sejak kekerasan marak dan belasan lainnya cedera sementara ratusan rumah maupun kenderaan bermotor dibakar. Kekerasan marak karena beredarnya berita tentang seorang perempuan Budha yang diperkosa dan dibunuh dalam sebuah serangan yang dituduh dilakukan oleh umat Islam.

Aparat polisi dan milter sudah dikerahkan untuk menghentikan kekerasan di Rakhine, yang didominasi umat Budha namun merupakan salah satu kawasan di Myanmar dengan jumlah umat Muslim yang besar. Jumlah umat Muslim di Myanmar diperkirakan sekitar 4 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai 60 juta jiwa.

Ketegangan antara agama ini terjadi ketika pemerintahan sipil hasil pemilihan umum tahun 2010 berupaya meningkatkan solidaritas antar kelompok dan melakukan serangkaian pembicaraan dengan kelompk-kelompok suku di sejumlah negara bagian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com