Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kisah Pelacakan DNA Osama bin Laden

Kompas.com - 09/06/2012, 20:58 WIB
Simon Saragih

Penulis

Setelah berhasil melacak rumah Bin Laden, tugas selanjutnya adalah memastikan lewat DNA bahwa penghuni rumah itu adalah Osama. Berbagai media, termasuk kantor berita, pada 23 Mei 2012 lalu menyebutkan kembali nama Dr Shakil Afridi, seorang ahli bedah Pakistan. Dokter ini direkrut CIA dengan taburan uang.

Dokter Shakil Afridi sudah bertahun-tahun bekerja sebagai seorang ahli bedah di Agen Khyber, sebuah kelompok yang dikenal dengan aksi militan dan kekerasan sektarian dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Januari 2012, Menhan AS Leon Panetta mengonfirmasi bahwa Afridi bekerja untuk intelijen AS dengan tugas mendapatkan DNA. Ini bertujuan mengonfirmasikan keberadaan Bin Laden. Untuk tugas ini Afridi menjalankan program vaksinasi "pura-pura" dengan harapan bisa mendapatkan sampel DNA dari penghuni di rumah Osama.

Sebelum menyerang rumah Osama pada 2 Mei 2011 lalu, AS tidak 100 persen yakin bahwa pimpinan Al Qaeda itu benar-benar tinggal di Abbottabad. Untuk itu sample DNA adalah faktor penentu utama.

Dikatakan, Afridi sukses meraih DNA. Namun demikian informasi lain menyebutkan bahwa Afridi gagal meraih sample DNA.

Vaksinasi sebagai sarana

Adalah harian Inggris The Guardian edisi 11 Juli 2011, yang pertama kali menyinggung peran Afridi ini. Untuk menjalankan tugasnya, Afridi menjalankan program vaksinasi di dekat Abbottabat. Agar tidak terlihat mencolok, pelayanan program vaksinasi ini dijalankan dari sebuah lokasi di mana warganya lebih miskin.

Dokter itu pergi ke sekitar Abbottabad pada Maret 2011 dengan alasan telah mendapatkan dana cukup untuk menjalankan program vaksinasi gratis untuk hepatitis B. Dia melangkahi prosedur dinas kesehatan Abbottabad.

Untuk memudahkan tugasnya dr Afridi memberi gaji di atas biasanya terhadap petugas medis lokal, yang tidak tahu bahwa tugas mereka terkait dengan pelacakan Osama bin Laden.

Petugas kesehatan di daerah itu adalah pihak yang relatif bisa mendapatkan akses mudah ke rumah Osama karena kepentingan vaksinasi. Osama punya lebih dari 10 anak di rumah itu yang butuh jasa vaksinasi termasuk untuk polio.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com