Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Juta Orang Terancam Kelaparan di Sahel

Kompas.com - 06/06/2012, 10:42 WIB

LOME, KOMPAS.com - Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), Selasa (5/6), mengirim peringatan marabahaya ke masyarakat internasional yang menyatakan, lebih dari 6 juta orang beresiko terlanda kelaparan di wilayah Sahel Afrika, termasuk lebih dari sejuta anak-anak terancam gizi buruk.

Peringatan marabahaya itu dikeluarkan pada akhir pertemuan dua hari, sebuah pertemuan tingkat tinggi untuk menangani masalah keamanan pangan di daerah itu, terutama di Senegal, Mauritania, Mali, Burkina Faso, Niger dan Chad.

"Situasi ini sangat memprihatinkan di Sahel dan, jika tidak ada sesuatu yang dilakukan, jutaan orang mungkin meninggal karena kelaparan," kata Menteri Ketahanan Pangan Niger, Amadou Diallo, seperti dikutip CNN, Rabu (6/6). Dia ikut serta dalam pertemuan itu bersama rekan-rekannya sekawasan yang bertanggung jawab atas soal keamanan pertanian, makanan dan perdagangan. Sejumlah perwakilan dari beberapa organisasi internasional juga berpartisipasi dalam pertemuan ECOWAS itu.

Diallo menyatakan "situasi yang mengkhawatirkan" akibat panen yang gagal, kekeringan yang meluas dan harga pangan yang melonjak.

Dia mengatakan, kekacauan politik di Mali utara juga telah memperburuk situasi. Sebanyak 300.000 orang, termasuk lebih dari 160.000 orang yang telah bermigrasi ke arah Burkina Faso, Niger dan Mauritania, terkena kerawanan pangan.

Sebagai reaksi darurat terhadap krisis itu, masyarakat Afrika Barat telah merilis sebuah paket bantuan sebesar 80 juta dollar AS, atau sepersepuluh dari total kebutuhan yang diperkirakan akan mencapai 800 juta dollar.

Sejumlah organisasi internasional telah mengumumkan upaya penggalangan dana untuk mengatasi masalah itu, dan Badan Pangan PBB (UNWFP) mengatakan akan memperkuat tanggapannya di daerah tersebut. "Kami akan meningkatkan dan memperkuat semua sistem kami untuk memastikan bahwa makanan tiba tepat waktu, dalam jumlah dan di tempat yang benar," kata Claude Jibidar, wakil direktur regional UNWFP untuk Afrika Barat dan Tengah kepada CNN.

Menurut Perdana Menteri Togo, Gilbert Fossoun Houngbo, negara-negara anggota ECOWAS telah mencatat penurunan produksi sereal sebesar 9 persen pada tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. "Waktunya sudah tiba untuk bertindak, dan bertindak secara bersama untuk mengatasi penyebab nyata dan akar dari krisis pangan di wilayah kami," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com