Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marty: Soal Suriah, Indonesia Telah Bersikap Tegas

Kompas.com - 05/06/2012, 18:37 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia telah bersikap tegas dalam merespons aksi kekerasan yang terus berlanjut di Suriah. Pemerintah Indonesia telah mengecam dan mengutuk aksi kekerasan terhadap warga sipil di Suriah. Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan bahwa penggunaan kekerasan tak akan menyelesaikan aksi kekerasan di Suriah. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa ketika ditanya apakah Pemerintah Indonesia akan bersikap lebih tegas terhadap Suriah. Pasalnya, aksi kekerasan terus terjadi. Selama 14 bulan terakhir, sekitar 10.000 orang, termasuk militer, tewas sia-sia.

"Bukan hanya tegas dalam mengutuk dan mengecam, melainkan juga dalam wujud nyata. Kita berikan perwira-perwira terbaik kita untuk bertugas di misi PBB. Kami kira sudah komprehensif," kata Marty kepada para wartawan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/6/2012).

Marty memandang pengusiran diplomat Suriah, seperti yang dilakukan sejumlah negara besar di Eropa, dan juga Australia dan Jepang, tak menyelesaikan masalah. Indonesia tidak akan melakukan pengusiran terhadap diplomat Suriah.

"Semata mengusir mungkin baik, dalam arti kata melampiaskan emosi ketidaksukaan. Namun dalam keadaan seperti ini, kita perlu berkomunikasi, bukan dalam arti kita setuju. Komunikasi ini justru untuk menyampaikan ketidaksetujuan kita. Kalau tidak ada orang (Suriah) di sini, kepada siapa kita akan menyampaikan kegusaran kita?" kata Marty.

Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan, 19 tentara, 8 orang oposisi, dan 19 warga sipil tewas, Minggu. Sehari sebelumnya, 89 orang tewas termasuk 57 tentara. Dua pekan lalu, 108 orang tewas di Houla, kasus yang menimbulkan kecaman internasional. Utusan khusus PBB-Liga Arab, Kofi Annan, menuntut "kajian serius" atas upaya yang macet, untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah. Kesabarannya sebagai peraih Hadiah Nobel Perdamaian bahkan mulai terkikis. Tidak ada jalan lain, Rusia harus terlibat dalam usaha mengakhiri krisis Suriah. Caranya dengan sikap lebih keras. Banyak diplomat mengatakan, Annan, mantan Sekjen PBB, meningkatkan tekanan kepada dunia internasional agar memberi dukungan mereka bagi mulusnya rencana perdamaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com