NATO Keluar Afganistan lewat Uzbekistan

KABUL, KOMPAS.com - NATO telah menandatangani kesepakatan dengan Kazakhstan, Uzbekistan, dan Kirgistan untuk menggunakan wilayah ketiga negara itu untuk mengevakuasi kendaraan dan peralatan militer dari Afganistan.

Dengan kesepakatan itu, NATO tidak perlu melewati Pakistan yang telah memblokade NATO dari menggunakan wilayahnya untuk mengangkut logistik. Penutupan jalan itu dilakukan terkait serangan pesawat tak berawak milik AS.

NATO akan memulai penarikan pasukan dan peralatan perang dari Afganistan akhir tahun ini. Dengan perjanjian itu, NATO bisa mengembalikan peralatannya ke Eropa dengan jalan darat melalui Rusia.

Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengumumkan kesepakatan dengan negara-negara Asia Tengah itu pada Senin (4/6/2012). "Perjanjian ini akan memberi kami beberapa pilihan baru dan transportasi yang kuat dan fleksibel," katanya dalam konferensi pers.

Operasi NATO pimpinan AS di Afganistan dijadwalkan berakhir secara keseluruhan pada akhir 2014.

Puluhan ribu kendaraan, kontainer, dan senjata harus mereka bawa pulang. Sejauh ini, NATO sudah mulai menarik beberapa peralatannya.

Pakistan sebenarnya merupakan rute paling murah dan mudah untuk keluar dari Afganistan. Namun rute ini tertutup untuk NATO sejak enam bulan lalu.

Islamabad menutup rute pasokan logistik di wilayah selatan itu setelah serangan udara AS tanpa sengaja menewaskan 24 tentara Pakistan. Ini memaksa NATO mengalihkan rute yang disebut Jaringan Distribusi Utara melalui Asia Tengah, kawasan Kaukasus, dan Rusia.

AS terus bernegosiasi dengan Pakistan agar membuka kembali jalur selatan itu, namun sejauh ini perkembangan hasilnya sangat kecil.