Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagihan Hotel Rp 72 Miliar, Putri Saudi Kabur

Kompas.com - 04/06/2012, 13:29 WIB

PARIS, KOMPAS.com — Seorang putri kerajaan Arab Saudi ditangkap ketika berusaha kabur dari Hotel Shangri-La di Paris. Ia berniat pergi begitu saja tanpa harus membayar tagihan kamarnya senilai 7,7 juta dollar AS (Rp 72 miliar) setelah berbulan-bulan menginap di situ bersama 60 orang rombongannya. Polisi Paris mengatakan hal itu Sabtu (2/6/2012), yang membenarkan sebuah laporan di harian Le Parisien.

Maha al-Sudani, nama sang putri, adalah mantan istri Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, yaitu Pangeran Nayef bin Abdel Aziz. Perempuan itu berupaya untuk kabur pada pukul 03.30, Kamis lalu. Namun, dengan jumlah pembantunya yang mencapai 60 orang, beserta segunung koper, upayanya tentu saja menarik perhatian para staf hotel. Mereka pun memanggil polisi, lapor harian Le Parisien.

Niat Sang Putri akhirnya kandas. Ia dan rombongannya dihentikan saat koper-koper itu tengah dimasukkan ke sejumlah limusin. Sebagian besar anggota rombongannya ditahan di tempat, yang akan dituntut dan mungkin akan berada di balik jeruji. Namun, karena sang putri mengantongi kekebalan diplomatik, polisi tidak bisa menangkap atau bahkan menuntutnya.

Pihak berwenang Perancis hanya bisa mendekati Kedutaan Arab Saudi guna untuk mendapatkan bantuan mereka.

Sementara itu, sang putri dan sekelompok kecil tentara yang jadi pembantunya telah ditawarkan tempat perlindungan, yaitu di hotel mewah lain, Monceau Royal, di dekat Champs-Elysees. Menurut Mail Online, hotel bintang lima itu milik "seorang teman keluarga", yaitu Emir dari Qatar. Emir itu menawarkan hotelnya kepada putri itu selagi kasusnya diselesaikan.

Maha al-Sudani tiba di Paris dengan rombongannya pada tanggal 23 Desember tahun lalu dan memesan satu lantai dengan total 41 kamar di Shangri-La.

Kantor berita AFP menghubungi Direktur Shangri-La, Alain Borgers, untuk menanyakan kasus itu. Borgers menjawab bahwa "tidak ada masalah" dengan kliennya dan "tidak ada tagihan yang belum dibayar" saat itu.

Maha al-Sudani bukan baru kali ini berbuat ulah. Hobinya yang suka belanja dan berfoya-foya telah terdokumentasi dengan baik di masa lalu. Pada Juni 2009, dia mengklaim kekebalan diplomatik di Perancis setelah punya tagihan total senilai 15 juta poundsterling yang belum dibayarkan dari belanjaannya, termasuk 60.000 pounds hanya dari desainer lingerie. Pada tahun itu, jaringan ritel pakaian Key Largo memperkarakan Maha al-Sudani karena tidak membayar tagihan senilai 89.000 euro. Harian Inggris, The Guardian, melaporkan, para kreditornya yang lain yaitu termasuk Dior, Chaumet, dan Cictoria Casal.

Tahun berikutnya, dia sekali lagi diselamatkan pemerintahannya yang kaya minyak setelah memesan  barang pecah belah dan perak senilai 18.000 pounds dari sebuah toko di Paris.

Jamila Boushaba, yang punya toko O Caprices De Lili, mengatakan, ia diberitahu seorang utusan keluarga Kerajaan Saudi pada 2009 ketika ia mencoba untuk menagih tagihan sebesar 70.000 euro dari sang putri. "Saya takut kami tidak bisa menagih tagihan untuk celana sang putri." Boushaba menambahkan, "Ketika saya telepon yang terakhir, salah seorang stafnya bertanya mengapa saya membawa kasus itu ke media. Saya mengatakan, itu demi mendapatkan uang saya. Orang itu menimpali, "Apa, kamu telah menyebabkan semua kekacauan ini dan kamu masih menginginkan uangmu?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com