Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Roller Coaster" di Kokpit Subhan Aksa

Kompas.com - 04/06/2012, 03:20 WIB

Jantung serasa berhenti berdetak dan napas tercekat saat Subhan Aksa menginjak pedal gas mobilnya memasuki tikungan pertama di lintasan Reli Dawuan, Cikampek. Berada di dalam kokpit sebagai pendamping pereli nasional yang baru jadi runner-up di Reli Acropolis, Yunani, itu bagaikan naik roller coaster.

Subhan membanting setir ke kanan saat memasuki tikungan ke kanan dan langsung diputar ke kiri untuk melewati tikungan berikutnya. Dua tikungan berlainan arah itu jaraknya sangat dekat sehingga Subhan memutar setirnya dengan cepat.

Di roller coaster, perubahan arah secara ekstrem dengan kecepatan tinggi akan membuat tubuh bergoyang ke kanan dan kiri, membuat lambung berguncang. Namun, di dalam mobil Mitsubishi Evolution X yang dikendarai Subhan, tubuh tetap stabil karena terikat empat sabuk pengamanan dan ”dipeluk” kursi yang pas dengan lebar pantat, lebar lengan, dan kepala.

”Semua oke?” kata Subhan sambil mengacungkan jempol kiri. Pertanyaan simpatik. Namun, dia tetap menginjak gas. Kecepatan 140 kilometer per jam.

Di lintasan tanah yang licin, Subhan sering melakukan pengereman keras karena telanjur masuk ke tikungan dalam kecepatan tinggi. Pereli berusia 26 tahun itu menggunakan kaki kirinya untuk menginjak rem dan kaki kanannya tetap di pedal gas untuk menjaga agar kecepatan putaran mesin tidak menurun.

Pada tikungan konde (hairpin) yang berputar 350 derajat, Subhan menarik tuas rem tangan agar bokong mobil bergeser lebih cepat. Tangannya menjaga arah kemudi dengan menggerakkannya secara perlahan. Rem dilepas dan mobil kembali melesat begitu arahnya lurus.

Meskipun melesat sangat cepat, terkadang miring sesuai kontur tanah saat di tikungan, serta pontang-panting ke kanan dan kiri seperti berada dalam wahana permainan kereta cepat di Dunia Fantasi, Ancol, Subhan tetap berkendara dengan tenang. Tangan kirinya cekatan memindah tuas persneling dan menarik rem tangan. Tangan kanannya tetap menggenggam erat setir.

Melihat ketenangan dan kepiawaian Subhan, napas kembali lancar dan teriakan tidak jadi keluar dari mulut. Meskipun terus mengebut dari awal sampai finis, gerak mobil terasa mantap dan rasa aman tetap terjaga.

”Dalam reli, saya mengombinasikan kecepatan dan kehati- hatian. Satu kecerobohan kecil dapat membuat kami tersingkir dari reli, seperti para pereli di Reli Acropolis,” kata Subhan, si juara nasional reli dan juara ketiga Kejuaraan Reli Pasifik 2011.

Di ajang Sprint Rally Dawuan 2012, dia juga menjadi juara pada kelas free for all. Subhan bersama navigator Arianto Sjarief mencatat waktu 13 menit, 50,3 detik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com