JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia mengecam aksi kekerasan terhadap warga sipil di Houla, Suriah, yang menewaskan sekitar 100 orang. Pemerintah Indonesia berpendapat, konflik di Suriah harus diselesaikan melalui dialog dan proses politik, bukan melalui kekerasan terhadap warga sipil.
"Kita kecam setiap aksi kekerasan terhadap warga sipil. Sebagai wujud dari kepedulian, kita memberikan dukungan terhadap rencana enam poin dari (utusan PBB-Liga Arab untuk Suriah) Kofi Annan," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa di Jakarta, Kamis (31/5/2012).
Keenam poin tersebut adalah penarikan pasukan militer Suriah dan alat-alat perang dari kota-kota di Suriah, penetapan permanen gencatan senjata, negosiasi politik, pemberian akses untuk bantuan kemanusiaan, pelepasan para tahanan, dan penerbitan pengesahan untuk kegiatan beragam media.
Menurut Marty, Indonesia tak hanya mendukung secara politis, tetapi juga turut menjadi bagian dari misi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meninjau pelaksanaan enam poin tersebut.
"Kemarin, beberapa bulan kita telah memanggil pulang duta besar kita di Damaskus ke Jakarta untuk menunjukkan keprihatinan terhadap perkembangan di sana. Beberapa hari yang lalu yang bersangkutan telah kembali ke Damaskus karena saya tugaskan untuk mengawal proses tersebut," kata Marty.
Sebelumnya, Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton mengecam kekejaman di Houla. Hillary mengatakan, AS akan bekerja sama dengan sekutu internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Presiden Bashar al-Assad dan "kroni-kroninya".
"Amerika Serikat mengecam dalam istilah paling keras atas pembantaian kemarin di desa Houla Suriah," kata Clinton, dalam pernyataan yang disiarkan oleh juru bicaranya.
Menlu AS mengatakan, para pengamat PBB "telah mengonfirmasikan bahwa puluhan pria, wanita, dan anak-anak tewas, dan ratusan lainnya terluka dalam serangan kejam yang melibatkan artileri rezim dan serangan tank pada lingkungan perumahan."
"Mereka yang melakukan kekejaman ini harus diidentifikasi dan ditangkap untuk mempertanggungjawabkannya," kata Clinton.
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang Suriah dan berunjuk rasa damai di kota-kota seluruh Suriah yang turun ke jalan untuk mengecam pembantaian di Houla," kata mantan capres AS ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.