Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kecam Kekejaman di Houla

Kompas.com - 31/05/2012, 14:58 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia mengecam aksi kekerasan terhadap warga sipil di Houla, Suriah, yang menewaskan sekitar 100 orang. Pemerintah Indonesia berpendapat, konflik di Suriah harus diselesaikan melalui dialog dan proses politik, bukan melalui kekerasan terhadap warga sipil.

"Kita kecam setiap aksi kekerasan terhadap warga sipil. Sebagai wujud dari kepedulian, kita memberikan dukungan terhadap rencana enam poin dari (utusan PBB-Liga Arab untuk Suriah) Kofi Annan," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa di Jakarta, Kamis (31/5/2012).

Keenam poin tersebut adalah penarikan pasukan militer Suriah dan alat-alat perang dari kota-kota di Suriah, penetapan permanen gencatan senjata, negosiasi politik, pemberian akses untuk bantuan kemanusiaan, pelepasan para tahanan, dan penerbitan pengesahan untuk kegiatan beragam media.

Menurut Marty, Indonesia tak hanya mendukung secara politis, tetapi juga turut menjadi bagian dari misi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meninjau pelaksanaan enam poin tersebut.

"Kemarin, beberapa bulan kita telah memanggil pulang duta besar kita di Damaskus ke Jakarta untuk menunjukkan keprihatinan terhadap perkembangan di sana. Beberapa hari yang lalu yang bersangkutan telah kembali ke Damaskus karena saya tugaskan untuk mengawal proses tersebut," kata Marty.

Sebelumnya, Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton mengecam kekejaman di Houla. Hillary mengatakan, AS akan bekerja sama dengan sekutu internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Presiden Bashar al-Assad dan "kroni-kroninya".

"Amerika Serikat mengecam dalam istilah paling keras atas pembantaian kemarin di desa Houla Suriah," kata Clinton, dalam pernyataan yang disiarkan oleh juru bicaranya.

Menlu AS mengatakan, para pengamat PBB "telah mengonfirmasikan bahwa puluhan pria, wanita, dan anak-anak tewas, dan ratusan lainnya terluka dalam serangan kejam yang melibatkan artileri rezim dan serangan tank pada lingkungan perumahan."

"Mereka yang melakukan kekejaman ini harus diidentifikasi dan ditangkap untuk mempertanggungjawabkannya," kata Clinton.

"Kami berdiri dalam solidaritas dengan orang-orang Suriah dan berunjuk rasa damai di kota-kota seluruh Suriah yang turun ke jalan untuk mengecam pembantaian di Houla," kata mantan capres AS ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Nasional
    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

    Nasional
    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    Nasional
    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Nasional
    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

    Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

    4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

    Nasional
    Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

    Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

    Nasional
    Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

    Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

    Nasional
    Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

    Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

    Nasional
    Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

    Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

    Nasional
    Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

    Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

    Nasional
    Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

    Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

    Nasional
    Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com