Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Annan: Suriah di Ujung Tanduk

Kompas.com - 30/05/2012, 11:05 WIB

Sementara itu, Pemerintah Inggris memberi waktu selama tujuh hari bagi kuasa usaha Suriah untuk meninggalkan London.

Kabar berbagai pengusiran para diplomat Suriah ini mendapat respons positif dari perwakilan oposisi Suriah, Ronya Kaysar, yang berbasis di Qatar. "Pengusiran ini akan menjadi tekanan besar bagi rezim Suriah," kata Kaysar kepada BBC News.

Meski demikian, koresponden diplomatik BBC Bridget Kendall mengatakan belum jelas benar apakah tekanan internasional dan pengusiran diplomat ini akan berpengaruh terhadap situasi di lapangan.

Rusia bela Suriah

Sementara itu, Rusia yang memasok persenjataan untuk Pemerintah Suriah dan menggagalkan terbitnya resolusi PBB untuk Damaskus menuding kedua belah pihak memiliki andil dalam pembantaian di Houla, Jumat (25/5/2012) lalu. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan keprihatinannya bahwa "beberapa negara" mulai menggunakan isu pembantaian Houla, sebagai "pembenaran" untuk menerapkan aksi militer terhadap Suriah.

Berbicara kepada Kofi Annan lewat sambungan telepon, Lavrov menekankan, Rusia menentang kekerasan yang dilakukan kedua pihak. "Rusia juga menyerukan penyelidikan independen kasus pembantaian Houla di bawah perlindungan misi pengamat PBB di Suriah," kata Lavrov.

Namun, kekhawatiran Rusia akan adanya serangan militer ke Suriah dibantah Amerika Serikat dan Perancis. Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, pemerintahan Presiden Obama tetap menentang dilakukannya aksi militer terhadap Suriah karena menilai operasi militer justru akan membawa lebih banyak kekacauan.

Sementara di Paris, Presiden Francois Hollande mengatakan, belum adanya opsi serangan militer bukan berarti opsi tersebut dikesampingkan sama sekali. "Untuk melaksanakannya harus mengikuti pertimbangan Dewan Keamanan PBB," lanjut Hollande.

Hollande menambahkan, dia akan mendiskusikan masalah Suriah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan berkunjung ke Paris akhir pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com