Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Banyak Perempuan Terlibat Kartel Meksiko

Kompas.com - 28/05/2012, 12:04 WIB

MEXICO CITY, KOMPAS.com — Keterlibatan perempuan meningkat pesat seiring tingginya angka kematian dalam perang terhadap kartel narkotika di Meksiko. Para perempuan itu semakin berperan penting dalam manajemen perdagangan narkoba, demikian isi sebuah buku yang baru terbit.

Female Bosses of Narco-Traffic, karya Arturo Santamaria, seorang peneliti di Autonomous University of State of Sinaloa, melacak peningkatan kehadiran perempuan di dalam organisasi penyelundup narkotika. "Penyelundup narkotika akan jadi makin kuat akibat kondisi ini," tulis Santamaria. "Mereka akan makin sulit diperangi sebab perempuan tampaknya bertindak lebih cerdik."

Sedikitnya 50.000 orang telah tewas sejak 2006 dalam tindakan tegas pemerintah atas kejahatan terorganisasi yang telah memicu perang perebutan wilayah di kalangan kelompok yang bersaing, bahkan saat mereka terlibat pertempuran melawan satuan kontranarkotika militer Meksiko.

Santamaria mengatakan, kebanyakan korban tewas adalah pria anggota kartel. Hal itu mengakibatkan perubahan komposisi penjaga, dengan pria muda dan perempuan naik ke posisi puncak organisasi penyelundup narkotika.

"Para janda, anak perempuan, kekasih, dan pacar dari para lelaki yang menjadi bagian dari keluarga penjahat yang sama" telah turun tangan, kata penulis itu.

Sejumlah wawancara dengan para peneliti dan wartawan yang dimuat dalam buku itu bercerita mengenai kisah mereka. "Setelah mereka membunuh ayah saya, saudara saya bertahan," kenang salah seorang perempuan itu. "Namun, ia tewas ditembak dalam baku tembak belum lama ini, dan sekarang saya telah mengambil alih kendali."

Di negara bagian Sinaloa, Meksiko barat laut, wilayah utama penghasil mariyuana dan poppy di Meksiko serta tempat tinggal gembong narkotika kenamaan, banyak perempuan muda tumbuh besar di sekitar kegiatan usaha tersebut. "Mereka menggeluti hal itu sejak mereka masih kecil. Mereka tahu apa itu (bisnis narkoba) dan cara operasinya," kata Santamaria.

Perempuan mulanya direkrut ke dalam kegiatan tersebut untuk memproduksi sari poppy, proses rumit yang memerlukan penanganan teliti. "Setelah itu, mereka mulai mengangkut narkotika, melakukan pencucian uang, dan terlibat dalam apa yang disebut diplomasi narkotika", dengan memanfaatkan kecantikan mereka untuk mendekati pejabat pemerintah atau polisi, kata Santamaria. "Belakangan, mereka mulai terlibat dalam berbagai operasi," kata penulis tersebut.

Mereka mempelajari cara menangani orang lain, mengelola operasi, dan menggerakkan uang, keterampilan yang akhirnya mempersiapkan mereka untuk mengambil alih seluruh operasi. Hingga Oktober tahun lalu, 46 perempuan yang menjadi pemimpin kartel telah ditangkap Pemerintah Meksiko, demikian keterangan dari kantor jaksa agung di negeri tersebut.

Di Amerika Serikat, 2.143 perempuan Meksiko telah ditangkap selama satu dasawarsa belakangan karena terlibat dalam penyelundupan narkotika.

Santamaria mengatakan, perempuan bertindak dengan lebih hati-hati dan lebih jarang menggunakan kekerasan ketimbang lelaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com