Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Tantang China demi Sejarah

Kompas.com - 26/05/2012, 06:12 WIB

wuhan, kompas - Korea Selatan memburu gelar pertama di Piala Thomas. Tim ”Negeri Ginseng” sudah menapaki puncak setelah pada semifinal di Wuhan Sports Center Gymnasium, Jumat (25/5), mengalahkan Denmark 3-1.

Di final, Korsel menantang tuan rumah China yang kemarin membekuk Jepang 3-0. Bagi Korsel, ini kesempatan kedua dalam meraih gelar setelah final 2008 di Jakarta. Kala itu, Korsel kalah 1-3 dari China.

”Kami tinggal selangkah membuat sejarah. Dua tahun lalu putri kami membalikkan prediksi dengan menjungkalkan China di final sekaligus membuat sejarah sebagai juara untuk pertama kali. Sekarang, kami juga ingin di Piala Thomas,” kata pelatih kepala Sung Han Kook dalam jumpa pers yang dihadiri wartawan Kompas Gatot Widakdo.

Ditambahkan, posisi underdog justru menguntungkan timnya. Untuk menaklukkan China, Korsel harus bekerja keras. Absennya Jung Jae-sun, pasangan Lee Yong-dae, mengurangi daya gedor sektor ganda.

Di kubu lawan, kemenangan 3-0 atas Jepang menjadi jalan bagi China untuk merengkuh Piala Thomas untuk kesembilan kalinya sekaligus menyamakan prestasi Indonesia yang menjadi juara lima kali beruntun. Pelatih kepala China, Li Yongbo, sesumbar, negaranya akan kembali mengawinkan Piala Thomas dan Uber untuk ketujuh kalinya.

”Korsel lawan yang kuat, tetapi tim kami sudah siap untuk menang,” tegas Li Yongbo.

Kemarin, juara Olimpiade 2008, Lin Dan, memukau ribuan penonton saat meladeni permainan Sho Sasaki. Selalu tertinggal di awal tiap gim, Lin Dan dengan dingin menyusul dan melewati raihan angka lawan. Smes lompat yang keras menjadi senjata yang membuat Sasaki diam tak berdaya. Pada layar lebar di dalam stadion tertera kecepatan smes Lin Dan mencapai 295 kilometer per jam.

Kemenangan Lin Dan 23-21, 21-17 langsung disambut tepuk tangan panjang penonton. Cai Yun/Fu Haifeng memantapkan langkah China dengan mengalahkan Shoji Sato/Naoki Kawamae. Namun, ganda China nomor satu dunia itu dipaksa kerja keras. Cai/Fu menang dengan angka ketat 25-23, 21-18.

Kemenangan China atas Jepang akhirnya ditentukan pemain nomor tiga dunia, Chen Long. Pemain berusia 23 tahun kelahiran kota Xiamen ini sukses menaklukkan Kenichi Tago dua gim langsung, 21-13, 21-16.

Sesaat setelah laga berakhir, kemenangan tim China langsung dirayakan meriah. Pesta kembang api disulut untuk menerangi dan menghiasi angkasa di luar stadion.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com