Survei terbaru yang diumumkan pada Kamis (24/5) menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan pebisnis menurun hingga titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Indeks melemah menjadi 45,9 poin pada Mei, dibandingkan 46,7 pada April, menurut Purchasing Manager Index versi Markit. Indeks yang berada di bawah 50 menunjukkan keadaan ekonomi yang terkontraksi.
Sementara itu di Jerman, indeks kepercayaan bisnis juga turun hingga titik terendah dalam enam bulan terakhir. Tidak hanya itu, di Perancis, indeks untuk aktivitas manufaktur juga anjlok hingga titik terendah selama 37 bulan.
Bahkan, separuh dari analis, ekonom, dan pialang obligasi yang disurvei oleh Reuters khawatir akan terjadi ”Dekade yang Hilang” seperti yang terjadi di Jepang. Pada tahun 1980-an, ekonomi Jepang berkembang pesat. Namun pada kurun waktu 1990-2000-an, perekonomian mandek, pasar finansial berantakan.
Ekonom menyebutkan tampaknya zona euro sedang memasuki era pertumbuhan rendah, bahkan nol, dalam jangka panjang. Hal ini ditambah dengan inflasi dan rendahnya tingkat suku bunga.
Ekonom senior pada Capital Economics di London, Jennifer McKeown, menyatakan, data tersebut menunjukkan bahwa Jerman sudah terdera gelombang pelemahan ekonomi. ”Pelemahan ekonomi semakin menyebar. Hal ini akan mengurangi kesempatan kawasan tersebut untuk dapat bertahan,” ujarnya.
Padahal, selama ini perekonomian Jerman dikenal cukup kuat di tengah terpaan krisis. Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2012 Jerman sebesar 0,5 persen menopang pertumbuhan zona euro yang sebesar nol persen.
Impitan krisis serta gejolak pasar selama empat tahun juga membuat tingkat imbal hasil obligasi Jerman mencapai titik terendah.
Sementara itu, kurs euro terhadap dollar AS turun hingga titik terendah dalam 22 bulan. Euro diperdagangkan 1,2516 per dollar AS.