Gelombang Kekerasan Tewaskan 19 Orang di Suriah

DAMASKUS, KOMPAS.com - Seorang pengebom bunuh diri meledakkan mobil yang bermuatan bahan peledak di luar markas keamanan di kota terbesar Suriah timur pada Sabtu (19/5/2012), menewaskan sembilan orang dan melukai 100 lainnya, kata media pemerintah.

Serangan itu adalah yang pertama dari jenisnya di Deir Ezzor sejak pemberontakan antirezim pecah di Suriah pada Maret 2011. Sementara sejumlah serangan lain menyebabkan jatuhnya korban.

Di antara yang tewas adalah seorang wanita dan dua anaknya yang ditembak di kota utara Aleppo, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Seorang pelaku "bom bunuh diri" yang menggunakan 1.000 kilogrambahan peledak dalam serangan di lingkungan Ezzor Deir di Ghazi Ayyash, kata televisi pemerintah.

Ledakan kuat meninggalkan kawah sedalam 3,5 meter (meter) dan merusak bangunan-bangunan dalam radius 100 meter, kata televisi itu. Dan seorang bocah perempuan berumur empat tahun termasuk yang menderita luka berat. Ini terjadi di satu jalan perumahan militer dan markas besar intelijen angkatan udara serta rumah sakit militer, kata Observatorium.

Gambar-gambar yang disiarkan di televisi menunjukkan noda darah besar di tanah, bangunan-bangunan dan kendaraan rusak hangus oleh ledakan, serta asap membubung di kabupaten yang ditargetkan.

Belum ada pihak-pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu, tetapi seperti biasa terjadi kasus seperti itu, pihak oposisi menyalahkan rezim Presiden Bashar al-Assad.

"Dewan Nasional Suriah menempatkan rezim Suriah memikul seluruh tanggung jawab ... untuk pengeboman kriminal di kota-kota Suriah, termasuk yang hari ini terjadi di Deir Ezzor," katanya dalam satu pernyataan.

Di tempat lain, satu roket menghantam kantor partai berkuasa Baath di provinsi utara Aleppo, kata Observatorium, sehari setelah protes anti-rezim yang belum pernah terjadi sebelumnya di ibu kota provinsi dengan nama yang sama.

"Orang-orang bersenjata tak dikenal menargetkan kantor Partai Baath di kota Al-Bab Aleppo dengan granat-granat yang diluncurkan dengan roket," kata pengamat berbasis di Inggris itu.