Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Disebut Bantu Senjata Pemberontak Suriah

Kompas.com - 17/05/2012, 15:35 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat membantu para pemberontak Suriah untuk mendapatkan senjata yang lebih baik dan lebih banyak, termasuk senjata antitank, untuk melawan rezim Presiden Bashar al-Assad, demikian The Washington Post melaporkan, Rabu (16/5/2012).

Pemerintah Presiden Barack Obama menekankan bantuan senjata ataupun pendanaan itu tidak dipasok secara langsung karena negara-negara Teluk yang membayar senjata-senjata baru itu. Surat kabar itu mengutip sejumlah pejabat AS dan asing.

Namun, Washington meningkatkan hubungan dengan pemberontak atau sekutu militer setempat, memainkan peran dalam jaringan dukungan luar negeri.

"Kami akan meningkatkan bantuan non-militer kepada oposisi Suriah, dan kami terus mengoordinasikan usaha-usaha kami dengan para sahabat serta sekutu di kawasan itu dan sekitarnya untuk memberikan dampak yang lebih besar tentang apa yang kami lakukan secara kolektif," kata seorang pejabat senior departemen luar negeri kepada surat kabar itu.

Jika benar, maka tindakan Pemerintah AS untuk meningkatkan kontak dengan pemberontak dan meningkatkan usaha berbagi informasi dengan negara-negara Teluk yang mendukung mereka itu merupakan perubahan dalam kebijakan pemerintahan Obama. Sejauh ini, Washington menentang memberikan dukungan militer kepada kelompok-kelompok bersenjata yang memerangi pasukan Al-Assad.

Akan tetapi, juru bicara departemen luar negeri Victoria Nuland menekankan bahwa kebijakan AS tidak berubah. "AS telah memutuskan untuk memberikan dukungan nonmiliter kepada para anggota sipil oposisi," katanya mengacu pada pengiriman peralatan medis dan komunikasi.

"Namun mengenai pertanyaan tentang (bantuan) senjata, kami tidak terlibat dalam masalah itu," tambah Nuland.

"Kami kira membantu menyiramkan bensin pada api bukanlah cara yang tepat," imbuhnya.

Nuland tidak secara tegas mengisyaratkan apakah AS mendesak sekutu-sekutunya untuk tidak memberikan senjata kepada pemberontak Suriah.

Pada hari Selasa, para pejabat AS mengatakan bahwa Washington menyesalkan aksi kerkerasan yang meningkat di Suriah, setelah sebuah bom meledak di depan satu konvoi PBB dan laporan-laporan tentang pembantaian baru oleh pasukan pemerintah.

Pemberontakan anti-Pemerintah Suriah memasuki bulan ke-15, menewaskan lebih dari 12.000 orang di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa satu rencana perdamaiannya yang didukung PBB akan mengalami kegagalan.

AS berikrar meningkatkan tekanan terhadap Al-Assad untuk mundur, dan masalah itu akan dibicarakan dalam pertemuan NATO di Chicago pada pekan depan. Sementara itu, para pejabat AS mendesak Damaskus melaksanakan satu rencana yang ditengahi utusan PBB-Liga Arab, Kofi Annan, yang mengupayakan penyelesaian krisis tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com