Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Kirim Senjata Ilegal ke Suriah

Kompas.com - 17/05/2012, 08:57 WIB
Pascal S. Bin Saju

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Diskusi panel delapan pemantau ahli dari Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait sanksi terhadap Iran telah melaporkan bahwa Suriah tetap menjadi tujuan utama senjata ilegal dari Iran.

Hal itu diungkapkan oleh seorang diplomat Dewan Keamanan PBB, Rabu (16/5/2012). Diplomat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama karena laporan hasil pertemuan itu belum dirilis, mengatakan telah mengidentifikasi tiga pengapalan ilegal. Dua kapal pengiriman senjata ilegal itu melibatkan Suriah yang juga telah menjadi tujuan pengiriman mayoritas senjata Iran terdahulu.

Menurut diplomat, ada "kemungkinan besar" bahwa kapal besar ketiga mengangkut roket-roket dari Iran. Inggris tahun lalu melaporkan bahwa Iran juga pernah mengirimkan roket kepada gerilyawan Taliban di Afganistan.  Identitas kapal yamg digunakan untuk pengiriman senjata ilegal itu sudah pula diketahui. Laporan komisi pemantau sanksi Dewan Keamanan PBB diharapkan akan dibahas oleh 15 anggota DK, dan dapat diubah sebelum selesai.

Diplomat itu mengatakan, delapan ahli yang hadir dalam diskusi panel itu menandatangani laporan itu. DK pertama kali menjatuhkan sanksi terhadap Iran mulai Desember 2006. Dengan itu diharapkan menekan pemerintah untuk menghentikan pengayaan uranium dan memulai perundingan tentang program nuklirnya.

 Iran menegaskan program nuklirnya untuk tujuan damai dan semata-mata murni untuk menghasilkan energi nuklir. AS dan Israel, serta sekutu-sekutu Barat meragukan keterangan Iran tersebut. Laporan itu bertepatan dengan putaran baru perundingan di Baghdad pekan depan antara Iran dan kelompok enam negara yang terdiri dari anggota tetap DK ditambah Jerman tentang program nuklir Iran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com