Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Palestina Hentikan Mogok Makan

Kompas.com - 15/05/2012, 09:24 WIB

Sebanyak 1.550 tahanan Palestina sepakat untuk menghentikan aksi mogok makan empat pekannya setelah Israel berjanji untuk memperbaiki kondisi tahanan dan perlakuan mereka terhadap tahanan.

"Semua faksi sudah menandatangani kesepakatan untuk menghentikan mogok makan," kata Ketua Klub Tahanan Palestina, Qadura Fares kepada AFP setelah melakukan negosiasi antara perwakilan tahanan dan petugas penjara Ashkelon, Israel.

Kabar berakhirnya aksi mogok makan dan tercapainya kesepakatan dibenarkan Badan Intelijen Dalam Negeri Israel, Shin Bet.

"Semua tahanan sepakat menghentikan aksi mogok makannya. Dan semua tahanan administratif akan dilepaskan setelah masa tahanannya berakhir, kecuali ditemukan bukti baru dalam kasus mereka, " kata juru bicara Shin Bet.

Tercapainya kesepakatan ini juga disampaikan juga kepada enam tahanan yang ditahan di unit tahanan administratif yang sudah mogok makan selama 56 hingga 76 hari.

Jawad Bulus, pengacara yang mewakili sejumlah tahanan yang mogok makan, menyampaikan kabar ini kepada dua tahanan garis keras anggota Jihad Islam Bilal Diab dan Thaer Halahla yang sudah mogok makan selama 76 hari,

Kedua orang ini sudah menyatakan menghentikan aksi mogok makannya.

Kesepakatan ini disambut baik mantan PM Inggris Tony Blair yang kini menjadi utusan khusus Kuartet - Uni Eropa, AS, PBB dan Rusia - untuk Timur Tengah.

Saling sepakat

Sementara itu, Badan Intelijen Dalam Negeri Israel Shin Bet mengatakan para pemimpin tahanan telah menandatangani komitmen untuk menghentikan aktivitas teror dari dalam penjara.

Sedangkan Israel setuju untuk mengembalikan para tahanan yang dikurung di sel isolasi ke sel umum dan mengizinkan kunjungan keluarga mereka dari Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Menteri urusan tahanan Palestina Issa Qaraqaa kepada wartawan di Ramallah mengatakan pemindahan tahanan yang berada di sel isolasi akan berjalan selama 72 jam sejak kesepakatan ditandatangani.

Selain itu, kunjungan keluarga yang dihentikan sejak satu tahun lalu akan dipulihkan dalam waktu satu tahun.

Kesepakatan ini bisa diraih setelah sebuah negosiasi yang dimediasi Mesir dan Pemerintah Palestina. Selain itu, kesepakatan dari kelompok Palestina 'di luar penjara' semakin memuluskan negosiasi.

"Jika ada tahanan yang kemudian melanggar kesepakatan ini atau memulai lagi mogok makan, maka Israel akan menunda komitmennya terkait sel isolasi dan kunjungan keluarga," tambah Shin Bet.

Tanpa kekerasan

Keberhasilan negosiasi penghentian mogok makan ini menurut anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Asrawi merupakan bukti bahwa perjuangan tanpa kekerasan memiliki kekuatan.

Juru bicara PM Israel, Mark Regev mengatakan kesepakatan ini bisa dicapai karena ada permintaan dari Presiden Palestina Mahmud Abbas.

"Kami berharap kesepakatan ini akan membangun rasa saling percaya antar kelompok dan mempercepat perdamaian," kata Regev.

Dalam perkembangan lain, Israel sepakat untuk menyerahkan kepada Pemerintah Palestina jasad 100 warganya yang terbunuh dalam sejumlah aksi anti Israel.

"Sebagai penghargaan kepada Presiden Abbas, Israel akan mengembalikan 100 jenazah warga Palestina yang terbunuh akibat serangan mereka," kata juru bicara PM Israel lainya, Ofir Gendelman.

Saat ini sebanyak 4.699 warga Palestina ditahan di berbagai penjara di Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com