TOKYO, KOMPAS.com- Utusan etnis Uighur dari 20 negara menggelar konferensi di Jepang, Senin ini untuk mempersoalkan kasus mereka dan menuntut kemerdekaan dari China. Uighur sudah tidak tahan akibat perlakuan buruk yang direstui negara di wilayah mereka di China.
Banyak warga Uighur mengeluh telah menjadi korban penganiayaan marjinalisasi yang direstui negara di Xinjiang, wilayah permukiman mereka di barat laut China. Pemerintah lalu melakukan migrasi jutaan etnis Han ke sana.
Ketegangan etnis telah menyebabkan kekerasan sporadis di Xinjiang yang dihuni 9 juta warga Uighur.
Rebiya Kadeer, Ketua Kongres Uighur Sedunia (WUC) di pengasingan, akan membuka pertemuan di Tokyo. Ini adalah pertemuan keempat setelah sebelumnya di Munich, Jerman dan Washington.
Kadeer, yang tinggal di AS diharapkan akan mengungkapkan penindasan oleh China atas etnisnya yang semakin memburuk. Etnis ini meminta masyarakat internasional untuk memantau situasi di China.
China menganggap WUC sebuah organisasi "pemecah-belah". Beijing juga mengecam keras Jepang karena telah mengeluarkan visa bagi Kadeer, yang terakhir mengunjungi negara itu pada tahun 2009.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Uighur Jepang Ilham Mahmut mengatakam, WUC akan menghadirkan "ratusan etnis Uighur dari 20 negara di dunia ... berkumpul di Tokyo untuk menyerukan hak menentukan nasib sendiri".
Konferensi ini terjadi setelah Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda bertemu dengan lawannya PM China, Wen Jiabao dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, dalam pertemuan yang berfokus pada hubungan ekonomi dan respon terhadap Korea Utara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.