Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Asal Madiun Turun Drastis

Kompas.com - 14/05/2012, 02:45 WIB

Madiun, Kompas - Jumlah peminat kerja keluar negeri dari Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tahun 2012 diprediksi turun. Selain faktor trauma terhadap permasalahan yang menimpa tenaga kerja Indonesia, penyebab utama turunnya jumlah peminat ini adalah terbukanya peluang kerja di Tanah Air. Kondisi ekonomi makro diharapkan stabil agar perkembangan positif ini bisa bertahan.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Madiun Beny Adi Wijaya mengatakan, sampai dengan pertengahan Mei 2012, baru sekitar 100 pendaftar di bursa kerja online untuk tujuan pekerjaan ke luar negeri. Jumlah ini turun drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai ratusan, bahkan ribuan pelamar.

”Ada sejumlah negara tujuan kerja yang kita pacu agar jumlah tenaga kerja yang berangkat naik, misalnya Korea dan Jepang. Tapi faktanya, mencari TKI yang mau ke dua negara itu juga sulit,” ujar Beny, Minggu (13/5), di Madiun.

Penurunan jumlah peminat TKI asal Kabupaten Madiun disebabkan multifaktor. Faktor paling kuat adalah kebijakan moratorium TKI yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat terhadap sejumlah negara tujuan, seperti Malaysia dan Arab Saudi.

Faktor lain, banyaknya kasus yang menimpa TKI. Contohnya, kasus penyiksaan oleh majikan, yang mengakibatkan tenaga kerja mengalami luka bahkan berujung pada kematian. Belakangan bahkan TKI juga mengalami penembakan di negara tujuan.

Di sisi lain, Beny mengklaim, menurunnya minat bekerja di luar negeri disebabkan semakin terbukanya peluang kerja dan usaha di Tanah Air, terutama di wilayah Madiun dan sekitarnya. Harga sejumlah komoditas pertanian, seperti beras dan gula, yang membaik membuat banyak warga kembali antusias menekuni sektor tersebut.

Jumlah TKI asal Madiun pada tahun 2010 sebanyak 2.836 orang meliputi 356 laki-laki dan 2.480 perempuan. Terbanyak bekerja di Hongkong 833 orang, Malaysia sebanyak 748 orang, dan Taiwan sebanyak 759 orang.

Wakil Bupati Madiun Iswanto menambahkan terus berupaya membuka lapangan kerja dengan menarik investor ke Madiun. Sejauh ini, usaha prospektif adalah sektor pertanian. Hal itu karena produktivitas tanaman padi yang cukup tinggi, yakni mencapai 6,4 ton per hektar.

Pemimpin Bank Indonesia Kediri Matsisno mengatakan selama triwulan IV-2011, uang kiriman TKI ke Madiun mencapai Rp 120,50 miliar. Itu jumlah tertinggi dari total remitansi TKI di wilayah eks Karesidenan Madiun dan Karesidenan Kediri sebesar Rp 434,11 miliar. Daerah dengan nilai remitansi TKI yang tinggi di Jatim pada triwulan IV-2011 adalah Kabupaten Tulungagung Rp 92,77 miliar dan Kabupaten Blitar Rp 75,92 miliar. (NIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com