Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Tawarkan Kompensasi

Kompas.com - 10/05/2012, 02:51 WIB

Jakarta, Kompas - Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, akhirnya menawarkan kompensasi bagi Indonesia. Kompensasi ini merupakan imbal balik atas pembelian ratusan unit Boeing oleh maskapai Indonesia.

”Kami sudah lama memperjuangkan supaya dapat offset (kompensasi) dari Boeing,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Dino Patti Djalal, Rabu (9/5), ketika ditemui di Kementerian Perhubungan di Jakarta.

Selama ini, maskapai Indonesia seolah-olah menghidupi Boeing dan memberi pekerjaan bagi warga AS. Lion Air, misalnya, memesan 230 unit Boeing seharga 22,4 miliar dollar AS atau Rp 201 triliun. Sriwijaya Air juga memesan 20 unit Boeing 737-800 NG. ”Nilai kompensasi yang ditawarkan Boeing sudah diketahui pemerintah. Nilainya lebih besar dari yang dibayangkan. Kini, tinggal disusun kompensasi dari penerbangan sipil atau militer,” kata Dino.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Tatang Ikhsan mengatakan, di bawah koordinasi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti akan disusun proposal ke Boeing. ”Nanti akan diputuskan kompensasinya berupa manufacturing (pabrik), perawatan pesawat, pengembangan SDM (sumber daya manusia), atau penataan ruang udara,” ujarnya.

Tatang mengatakan, apabila ada komponen Boeing yang dibuat di Indonesia sebagai kompensasi dari Boeing, bangsa Indonesia akan bangga. ”Entah kita bikin roda atau sayap,” katanya.

Dino menambahkan, Boeing menginginkan kompensasi dituangkan dalam bentuk kerja sama komprehensif. Tidak ad hoc dan bersifat jangka panjang. Kompensasi serupa pernah diberikan bagi Malaysia, China, dan Korea. Indonesia belum sekali pun mendapat kompensasi meski sudah puluhan tahun membeli Boeing. Umumnya, kompensasi berupa transfer teknologi.

Sebelum kerja sama dengan Boeing, kata Dino, PT Kereta Api Indonesia sudah menjalin kerja sama perawatan lokomotif dengan General Electrics.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Arfiyanti Samad, mengatakan, pada Juni 2012 digelar Konferensi Pengembangan Bandar Udara. Ini hasil kerja sama Kedutaan Besar AS dan PT Angkasa Pura I. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com