Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Penembakan 3 TKI dengan Bijaksana

Kompas.com - 09/05/2012, 15:04 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com- Dewan Negara Malaysia melihat kasus penembakan tiga tenaga kerja Indonesia di Malaysia sebagai peristiwa kemanusiaan yang harus diselesaikan dengan bijaksana. Diharapkan, hubungan antardua negara tidak terganggu akibat kasus itu.

"Penembakan itu merupakan peristiwa kemanusiaan tak menyenangkan yang terisolasi (terkecualikan) dalam hubungan antardua negara, Malaysia dan Indonesia. Itu harus ditangani dengan bijaksana," kata senator Dewan Negara Malaysia, Dato Firdaus Abdullah, setelah pertemuan dengan tim dari Indonesia yang menelusuri kasus penembakan tiga tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, di Dewan Negara Malaysia, di Kuala Lumpur, Rabu (9/5/2012).

Dipimpin oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Nusa Tenggara Barat (NTB) Farouk Muhammad, tim terdiri dari beberapa anggota DPD dan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ifdhal Kasim. Hadir juga, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Mulya Wirana.

Mereka diterima Yang Dipertua Dewan Negara Tan Sri Abu Zahar bin Nika Ujang bersama beberapa anggota Dewan Negara, termasuk Dato Firdaus Abdullah.

Seperti diberitakan, tiga TKI asal Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Abdul Kadir Jaelani (25), Herman (34), dan Mad Noor (28), ditembak Polis Diraja Malaysia, 24 Maret lalu.

Pemerintah Malaysia mengklaim, ketiga orang itu dipergoki saat mau merampok dan melawan petugas Kepolisian saat disergap sehingga ditembak mati di kawasan Port Dickson, Negeri Sembilan.

Menurut Dato Firdaus Abdullah, kasus penembakan Polisi Diraja Malaysia itu bisa terjadi di mana saja dan terhadap siapa saja yang dianggap merampok dan membahayakan polisi.

"Polisi yang menembak tidak tahu, itu orang Indonesia. Polisi bertindak secara spontan saat melihat ada gejala-gejala kriminal, tanpa meneliti dari mana orang itu. Itu perkiraan saya," katanya seperti dilaporkan wartawan Kompas Ilham Khoiri dari Kuala Lumpur.

Dia berharap, peristiwa itu dilihat sebagai masalah kemanusiaan. Tak ada yang inginkan kematian, apalagi dengan kekerasan. Jangan sampai kasus ini menganggu hubungan dua negara.

Soal hasil investigasi atas kasus itu, Dato Firdaus Abdullah menyerahkannya kepada Polisi Diraja Malaysia. Berbagai asumsi mungkin saja muncul, tetapi perlu diverifikasi.

"Kita tak tahu, kenapa penembakan itu? Apa karena dendam atau ketidakpedulian. Saya tak berani beri respons. Asumsi memerlukan verifikasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com