Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandera Meminta Obama Penuhi Tuntutan Penculik

Kompas.com - 08/05/2012, 15:03 WIB

Warga AS yang menjadi korban penculikan di Pakistan, Warren Weinstein memohon kepada Presiden Barack Obama untuk memenuhi permintaan para penculiknya.

Menurut pemantau situs milik intelijen AS, Site, pernyataan Waren ini disampaikan lewat video yang dilansir situs yang dikelola Al Qaeda.

Weinstein (70) yang merupakan konsultan pembangunan di Pakistan sebelumnya diculik kelompok bersenjata di kota Lahore pada Agustus tahun lalu.

Site mengatakan video pendek yang berisi tuntutan Weinstein itu di unggah pada hari Senin lalu. Tahun lalu pemimpin Al Qaeda, Ayman al-Zawihiri, mengatakan Weinstein akan dibebaskan jika AS menghentikan aksi serangan udaranya.

Dalam video yang juga dirilis Al Qaeda pada Desember tahun lalu, pemimpin organisasi itu meminta agar AS menghentikan serangan ke Afghanistan, Pakistan, Somalia dan Yaman.

Mereka juga meminta agar pemipin Al Qaeda dan Taliban yang saat ini menjalani penahanan di seluruh bagian dunia untuk segera dibebaskan termasuk pelaku peledakan gedung WTC tahun 1993 lalu.

Penuhi tuntutan

Weinstein berharap agar pemerintah bersedia memenuhi tuntutan mereka. "Hidup saya ada di tangan Anda Pak Presiden. Jika Anda menerima permintaan mereka maka saya akan hidup. jika Anda tidak memenuhinya maka saya akan mati," kata Weinstein seperti dikutip Site.

Weinstein dalam video tersebut juga mengirimkan pesan untuk istrinya. "Saya baik-baik saja. Saya mendapat semua perawatan yang saya perlukan."

Pihak keluarga Weinstein kepada AP menyampaikan bahwa mereka belum dapat berkomentar soal rilis video kerabat mereka itu. Namun sejumlah rekan Weinstein mengatakan perasaan mereka tercampur aduk ketika menyaksikan video tersebut.

"Dia cukup mampu menghadapi situasi itu, lebih dari yang orang lain ketahui tetapi hal itu tidak bisa menghilangkan perasaan kami yang tertekan melihat dia ada disana," kata Mike Redwood.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com