Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Muda Ini Bunuh 20 Orang

Kompas.com - 08/05/2012, 07:42 WIB
Pascal S. Bin Saju

Penulis

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Jarang perempuan Meksiko terlibat dalam geng obat bius dan membunuh begitu banyak orang,. Biasanya mereka menjadi korban perkosaan dan penculikan oleh geng narkoba, kecuali Maria Jimenez, perempuan muda berusia 26 tahun ini.

Jimenez terlibat di dalam kartel Zetas, dan membunuh 20 orang. Dia telah diupah sebesar 1.700 dollar AS atau setara Rp 15,3 juta (kurs Rp 9.000) per bulan untuk menghabisi para korban.

Polisi Meksiko yang bertugas di Monterrey, Meksiko utara, telah menangkapkan penangkapan perempuan itu pada hari Senin (7/5/2012), atau Selasa WIB. Para korbannya selain pengedar narkoba saingan kartel Zetas, juga seorang polisi, kata seorang jaksa setempat.

Jorge Domene, juru bicara jaksa di Nuevo Leon, Negara Bagian Monterrey, menjelaskan, Jimenez ditangkap pekan lalu. Sejak penangkapan itu, Jimenes mengaku telah melakukan serangkaian pembunuhan dan kejahatan lainnya.

Jaksa akan menuntutnya dengan pembunuhan, pencurian mobil dan penculikan, katanya. Polisi Meksiko juga telah menangkap wanita pembunuh lainnya, tetapi hanya sedikit yang diduga membunuh begitu banyak orang.

Jimenez ditahan bersama dengan tiga tersangka pembunuh, serta lima pria dan wanita lain yang dituduh bekerja sebagai pengedar narkoba. "Kelompok ini mengendalikan 14 daerah penjualan di wilayah metropolitan Monterrey," kata Domene.

Kartel Zetas, salah satu geng obat bius paling ditakuti di Meksiko, menjadi tempat Jimenez bekerja. Geng ini sering berebut lahan dan wilayah distribusi obat bius atau narkoba dengan kartel Gulf (Teluk).

Sudah lebih dari 50.000 kasus pembunuhan karena narkoba Meksiko sejak Presiden Felipe Calderon menjabat pada Desember 2006. Dia telah membuat langkah baru, yakni melibatkan tentara sebagai garda paling depan memberantas narkoba setelah polisi terkontaminasi geng-geng obat bius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com