Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Menjanjikan Tahap Baru

Kompas.com - 08/05/2012, 02:32 WIB

Moskwa, Senin - Vladimir Putin berjanji akan membawa Rusia ke tahapan pembangunan yang lebih tinggi dan menjadikan negara itu kekuatan utama di dunia. Janji itu diucapkan setelah Putin dilantik sebagai Presiden Rusia untuk ketiga kalinya, di Moskwa, Senin (7/5).

Proses pelantikan Putin berlangsung singkat tetapi penuh kemegahan. Mengambil tempat di bekas ruang takhta Istana Kremlin yang serba gemerlap, Putin membacakan sumpah dengan tangan kanan diletakkan di atas buku konstitusi Rusia.

Setelah itu Putin menyampaikan pidato singkat, yang antara lain mengatakan bahwa Rusia telah ”lahir kembali” dan menjanjikan ”tahapan baru” pembangunan Rusia. ”Kita akan harus menentukan tugas-tugas dengan tingkat, kualitas, dan skala yang baru. Tahun-tahun mendatang akan menentukan nasib Rusia untuk beberapa dekade yang akan datang,” ujar Putin, yang akan berkuasa selama enam tahun ke depan.

Putin juga menyatakan ambisinya mewujudkan Rusia yang kuat di dunia internasional dengan menyatakan Moskwa akan menjadi mitra yang ”bisa diandalkan, terbuka, jujur, dan bisa ditebak”. Namun, ia menambahkan Rusia akan tetap menjadi titik pusat kekuatan di kawasan Eurasia.

Beberapa menit setelah upacara pelantikan selesai, Putin menerima koper hitam berisi kode peluncuran senjata nuklir dari mantan Presiden Dmitry Medvedev. Medvedev sendiri telah resmi dicalonkan oleh Putin untuk menjadi perdana menteri (PM) Rusia ke Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia.

Setelah itu, Putin menjamu sekitar 3.000 tamu undangan, termasuk mantan PM Italia Silvio Berlusconi dan mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev, menikmati berbagai hidangan khas Rusia dalam sebuah resepsi mewah di Kremlin.

Pada saat bersamaan, ratusan aktivis oposisi turun ke jalan-jalan yang dilewati iring-iringan mobil Putin untuk memprotes pelantikannya. Polisi menangkap sedikitnya 22 demonstran yang berkumpul di depan dua hotel dekat Kremlin.

Berubah rusuh

Secara keseluruhan, polisi dikabarkan menangkap sekitar 120 demonstran sepanjang hari Senin, termasuk pemimpin oposisi liberal Boris Nemtsov. ”Ini sangat memalukan. Bukan seperti ini caranya merayakan hari libur, ini adalah perayaan perebutan kekuasaan,” sergah Nemtsov tak lama setelah ditangkap.

Di kota kelahiran Putin di St Petersburg, puluhan orang juga menggelar aksi protes di Alun-alun Istana St Petersburg.

Sehari sebelumnya, sekitar 20.000 demonstran menggelar aksi protes menentang pelantikan Putin di dekat Kremlin. Demonstrasi ini berubah menjadi rusuh setelah sebagian demonstran, yang mencoba bergerak menuju Kremlin, dipukul mundur oleh polisi antihuru-hara.

Polisi kemudian menangkap 436 demonstran, termasuk aktivis anti-Putin, Alexei Navalni dan Sergei Udaltsov. Polisi menyatakan mereka akan dibebaskan setelah diberi peringatan.

Jumlah demonstran penentang pelantikan Putin ini jauh lebih sedikit dibanding saat berbagai aksi protes besar-besaran digelar di Moskwa dan kota-kota besar lain sejak akhir 2011. Namun, kebangkitan rakyat menentang pemerintah di Rusia itu merupakan tantangan baru bagi masa bakti ketiga Putin.

Putin, mantan agen rahasia KGB di era Uni Soviet, kini menghadapi realitas politik baru di Rusia, dengan kebangkitan kelas menengah yang didorong oleh meluasnya penggunaan internet.

Putin memenangi pemilihan presiden, 4 Maret, dengan meraih 63,6 persen suara. Ia menjadi presiden pertama kali tahun 2000 dan terpilih kembali tahun 2004. (AFP/AP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com