Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Anti-Putin Berujung Rusuh

Kompas.com - 07/05/2012, 12:57 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Vladimir Putin akan dilantik sebagai Presiden Rusia untuk masa jabatan ke tiga Senin (7/5/2012) ini. Pada malam menjelang pelantiknnya, ratusan orang ditangkap di Moskwa, saat demonstrasi massa yang menentang dia berubah jadi kekerasan.

Menurut para saksi mata, ratusan orang telah ditangkap dalam bentrokan berdarah di jalanan ketika polisi anti-huruhara memukuli demonstran. Namun sekelompok kecil demonstran radikal yang melemparkan botol dan batu ke arah polisi juga disalahkan karena dinilai telah memprovokasi kekerasan.

Kemarin polisi mengatakan, mereka telah menangkap 450 orang. Sebanyak 27 orang, kebanyakan polisi, cedera.

Perkiraan tentang jumlah demonstran bervariasi, tetapi diduga mencapai puluhan ribu dan itu merupakan unjuk rasa anti- Putin terbesar sepanjang tahun ini. Para penyelenggara mengatakan, 100.000 orang hadir dalam aksi itu. Sementara kementerian dalam negeri Rusia mengatakan, massa yang ikut serta hanya 8.000. Para pengamat di tempat kejadian memperkirakan jumlahnya antara 50.000 dan 70.000.

Para pemimpin oposisi Rusia termasuk di antara mereka ditahan polisi Moskwa dalam bentrokan itu. Menurut kantor berita Itar-Tass dan Interfax, mantan wakil perdana menteri Boris Nemzov, pemimpin Front Kiri, Sergei Udaltsov, dan blogger serta pengacara Alexi Navalny ditahan berdasarkan undang-undang yang memungkinkan penahannya berlangsung hingga 15 hari.

Setidaknya enam orang dirawat di rumah sakit karena luka memar, lecet dan luka terbuka setelah bentrokan itu.

Juru Bicara Putin, Dmitry Peskov, menyerukan agar "para pembuat onar" di antara para demonstran dihukum berat, lapor stasiun radio Echo Moskvy. Seorang Jaksa Senior, Vladimir Markin, mengatakan para pemimpin kelompok akan diburu. Laporan media mengatakan, mereka yang tertangkap akan menghadapi ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara.

Para aktivis HAM menuduh polisi telah melakukan kebrutalan yang tak terkendali dalam aksi protes hari pada Minggu itu. Mereka menunjuk rekaman yang menampilkan unit khusus polisi anti teror memukuli massa dengan tongkat sebagai dasar tuduhannya.

Putin, 59 tahun, dijadwalkan akan dilantik sebagai presiden Rusia lagi, Senin ini. Dia sebelumnya telah memegang jabatan itu selama dua periode, yaitu dari tahun 2000 dan dari 2004. Ia tidak bisa maju lagi karena telah dua kali menduduki jabatan itu secara berturut-turut. Ia kemudian menduduki posisi yang kurang berpengaruh yaitu sebagai perdana menteri selama empat tahun. Ia akhirnya memenangkan masa jabatan ketiga dengan raihan 63,6 persen suara dalam pemilihan pada 4 Maret lalu di tengah tuduhan kecurangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com