Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Dikecam Lagi Terkait Iran

Kompas.com - 06/05/2012, 10:38 WIB
Simon Saragih

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dikecam kalangan sendiri karena terlalu sering memojokkan Iran. Penekanan PM Israel bahwa Iran adalah ancaman terbesar bagi Israel dianggap terlalu terburu-buru.

Kecaman demikian sudah muncul beberapa kali. Terakhir, kritikan muncul dari Ketua Partai Buruh Israel Shelly Yacimovitch, sebagaimana diberitakan kantor berita Agence France Presse (AFP), Sabtu (5/5/2012) waktu setempat.

"Adalah sebuah kesalahan dengan menempatkan Iran sebagai ancaman utama bagi Israel, yang juga memiliki problem tersendiri," kata Shelly Yacimovitch kepada televise Channel 2.

Kepemilikan program nuklir Iran selalu didengungkan-dengungkan oleh PM Israel sebagai ancaman masa depan Israel. Terkait itu, pemerintah Israel beberapa kali mengindikasikan sebuah serangan militer terhadap reaktor nuklir Iran. Inilah yang menjadi inti persoalan karena Israel terkesan tidak sabar dengan langkah-langkah yang dilakukan dunia internasional.

Yacimovich mengatakan, sanksi-sanksi internasional terhadap Iran membutuhkan waktu untuk berlaku efektif. Sanksi-sanksi ini intinya menekan kesempatan Iran mengembangkan program nuklir.

Yacimovich menekankan lagi bahwa Israel harus berkoordinasi penuh dengan PBB dan AS terkait isu ini. "Serangan militer hanya menjadi pilihan akhir," kata Yacimovich.

Seorang mantan pejabat Israel, Yuval Diskin, sebelumnya juga menuduh PM dan Menhan Israel Ehud Barak sebagai "messianic". Keduanya dituduh telah mengelabui publik Israel lewat pernyataan bahwa hanya serangan militer saja yang bisa mencegah Iran berpotensi memiliki bom nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com