Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Osama Masih Misteri

Kompas.com - 02/05/2012, 04:59 WIB

ABBOTTABAD, SELASA - Setahun pascaoperasi khusus penggerebekan terhadap pendiri organisasi teroris global Al Qaeda, Osama bin Laden, di persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan, yang berujung pada kematiannya, pertanyaan mendasar masih belum kunjung terjawab.

Pertanyaan mendasar itu terutama terkait kemungkinan militer Pakistan memang benar-benar sengaja memberikan tempat perlindungan kepada Osama bin Laden dan para pengikutnya sehingga bisa bersembunyi selama bertahun-tahun di kota itu.

Seperti diwartakan, kota Abbottabad juga dikenal sebagai kota tempat tinggal para pensiunan militer sekaligus lokasi akademi militer bergengsi negeri itu.

Penggerebekan oleh pasukan khusus Navy SEAL itu berdampak memicu ketegangan hubungan diplomatik antarkedua negara. Sebab, saat penggerebekan, pihak Amerika Serikat tidak berkonsultasi atau memberi tahu otoritas Pakistan sampai menit terakhir.

Pada awalnya Pemerintah Pakistan menyambut baik tewasnya Osama. Akan tetapi, suasana hati yang baik itu mendadak berubah begitu mengetahui militernya sama sekali tidak dilibatkan.

Fakta bahwa Osama bersembunyi di Abbottabad sudah cukup membuat dunia, terutama negara Barat, mengernyitkan dahi. Namun, setiap diskusi yang membahas persoalan itu selalu kandas dan tenggelam dengan kemarahan militer Pakistan karena merasa dikhianati negara yang menurut mereka seharusnya menjadi sekutu itu.

Militer Pakistan memang sejak lama disebut-sebut ”bermain di dua kaki”. Mereka mendukung upaya memberantas jaringan Al Qaeda, tetapi di sisi lain menjadikan kelompok Taliban Afganistan sebagai sekutunya.

Sepekan setelah penyerbuan pasukan khususnya itu, Presiden AS Barack Obama menyebutkan, Osama bin Laden memang mendapat ”dukungan jaringan” di Pakistan. Untuk itu, AS akan menyelidiki bagaimana dia menghindari penangkapan.

Menanggapi itu, Pemerintah Pakistan langsung merespons dengan membentuk komite penyelidikan soal keberadaan Osama di Pakistan sekaligus kondisi seputar penyerangan pasukan khusus AS tersebut.

Tak lama setelah komite itu bekerja, pimpinan komite tersebut memastikan, aparat keamanan Pakistan tidak pernah terlibat ikut menyembunyikan Osama.

Hasil laporan itu justru kemudian dinilai sekadar upaya menghapus kesalahan-kesalahan Pakistan ketimbang secara jujur membuktikan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Pekan lalu juru bicara komite penyelidikan, Kolonel (Purn) Mohammad Irfan Naziri, mengatakan hasil penyelidikan telah tuntas dan disusun, tetapi tidak akan dikemukakan kepada publik.

”Kami sangat kecewa. Mereka sebelumnya menjanjikan akan mengumumkan hasil penyelidikan itu. Namun, sampai sekarang mereka tak juga melakukannya,” ujar salah seorang pejabat AS.

Pemerintahan Obama masih belum menemukan adanya indikasi bahwa Osama bin Laden punya hubungan dengan pejabat tingkat tinggi di Pakistan.

Namun, badan intelijen Pakistan mengakui keberadaan Osama bin Laden yang bersembunyi sejak lama di kota Abbottabad sebagai kegagalan lembaganya.

Meski demikian, kecurigaan kembali menyeruak pasca-pengakuan salah seorang istri Osama bin Laden saat diinterogasi polisi. Ia menyebutkan, dua dari empat putranya lahir di rumah sakit Pemerintah Pakistan.

Pasca-penggerebekan terhadap Osama bin Laden, Pemerintah Pakistan berupaya ”menutup” bab memalukan dalam sejarah negaranya itu.

Mereka merobohkan kompleks rumah tempat persembunyian Osama bin Laden. Pekan lalu tiga istri berikut 11 anak dan cucunya pun dideportasi ke Arab Saudi. (AP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com