YANGON, SELASA
Sikap konsisten terpuji itu, menurut Ban Ki-moon, salah satunya tampak ketika Suu Kyi mengambil sikap kompromistis dengan bersedia dilantik sebagai anggota parlemen baru.
”Politisi kadang akan terus mengalami perbedaan opini, tetapi seorang pemimpin sesungguhnya akan menunjukkan kelenturan demi kepentingan yang lebih besar bagi rakyat dan negaranya,” ujar Ban Ki-moon.
Hal itu disampaikan Ban Ki-moon saat bertemu dengan Suu Kyi di kediamannya di Yangon, menandai hari terakhir lawatan tiga harinya ke Myanmar. Senin lalu, dia hadir dan berpidato di depan parlemen negeri itu serta memuji Presiden Thein Sein.
Ban Ki-moon, lebih lanjut, mengaku yakin Suu Kyi akan mampu memainkan peran yang konstruktif dan aktif sebagai seorang anggota parlemen.
Sebelumnya diwartakan, Suu Kyi dan 42 anggota parlemen baru terpilih dari partai pengusungnya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), menolak diangkat sumpah karena bermasalah dengan isi sumpahnya.
Mereka keberatan dengan kalimat sumpah tersebut, yang mewajibkan para anggota parlemen ”menjaga” dan ”melindungi” konstitusi.
Saat pembukaan masa sidang perdana setelah pemilihan umum sela kemarin, Suu Kyi dan ke-42 anggota parlemen baru terpilih dari NLD memboikotnya dan tidak hadir ke gedung parlemen di Naypyidaw.
Lebih lanjut, Suu Kyi dan ke-42 rekannya sesama anggota parlemen baru terpilih NLD akan muncul di gedung parlemen untuk diangkat sumpah Rabu ini.
Mereka memilih berkompromi setelah para pendukung mereka marah dan sangat keberatan dengan boikot yang dilakukan.