Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Puing Tsunami Jepang Didokumentasikan di Facebook

Kompas.com - 01/05/2012, 14:43 WIB
EditorReza Wahyudi

KOMPAS.com - Gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011 lalu tak hanya menyisakan kesedihan, namun juga menyisakan sekumpulan puing.

Puing-puing yang mengapung selama setahun lebih di Samudera Pasifik, kini bahkan telah sampai ke Amerika Utara.

Museum Maritim British Columbia (MMBC) punya proyek unik yang bertujuan mendokumentasikan puing sisa tsunami Jepang yang telah terdampar di pantai sekitar Amerika Utara, dengan memanfaatkan situs jejaring sosial Facebook sebagai medianya.

MMBC membuat halaman Facebook bernama Tsunami Debris Project - Maritime Museum of BC. Lewat halaman ini, MMBC mengundang siapa saja yang menemukan puing sisa tsunami Jepang agar mendokumentasikannya di halaman mereka. Dokumentasi bisa berupa foto, video atau teks.

Tujuan pendokumentasian ini, antara lain, mengetahui asal-usul puing tersebut, siapa pemiliknya, bahkan membantu mengembalikan puing atau benda berharga kepada si pemilik.

Orang Jepang yang berkunjung ke halaman Tsunami Debris Project - Maritime Museum of BC, diharapkan ikut mengidentifikasi puing-puing tersebut.

Dalam beberapa kasus, beberapa barang berharga yang dikenali oleh pemiliknya, telah dikembalikan melalui konsulat Jepang.

Proyek puing tsunami menjadi contoh yang indah bagaimana internet digunakan untuk konektivitas secara global dan sangat bermanfaat.

Seperti diketahui, sebuah kapal tak berpenumpang telah tiba di sekitar perairan Provinsi British Columbia pada akhir Maret lalu. Kapal sepanjang 15 meter, dan berbendera Jepang itu, adalah salah satu benda yang terseret gelombang tsunami melewati samudera Pasifik hingga sampailah ia di Amerika Utara.

Banyak benda-benda kecil macam sikat gigi, bola sepak dan bola voli, pecahan bohlam dan botol, juga telah sampai di perairan Amerika Utara.

Diperkirakan, tsunami Jepang menghanyutkan 8 juta ton benda dan puing ke laut. Satu hingga dua ton puing itu diperkirakan masih mengapung di laut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke