Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Sweeping dan Bakar Foto Obama-SBY

Kompas.com - 01/05/2012, 09:52 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Seribuan buruh dari kelompok Konsolidasi Buruh Tani Rakyat Indonesia (KBRI) yang turun ke jalan memperingati aksi Hari Buruh Internasional (May Day) rencananya akan melakukan sweeping, bakar foto Obama dan SBY-Boediono di Konsultan Amerika, dan bakar ban serta blokade jalan di depan gedung Uniland, Medan. Isu yang diangkat adalah melawan kapitalis dan imprealis, dan Amerika di anggap buruh sebagai pelaku semua ini.

Ida, selaku Dinamisator Lapangan KBRI akan melakukan sweeping di Carefour Jalan Djamin Ginting, Padang Bulan, Medan pagi pukul 10.00 WIB. Alasannya, Kongres Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBI) yang meminta dilakukan sweeping karena manager perusahaan tidak memberikan izin karyawannya untuk ikut melaksanan May Day hari ini.

"Pihak perusahaan hanya memberikan izin kepada ketua dan sekretaris serikat buruh saja untuk ikut aksi, kami menolak ini," kata Ida, Selasa (1/5/2012).

Selesai sweeping, buruh akan menuju titik kumpul di depan TVRI dan Hotel JW Marriot, Jalan Putri Hijau Medan, sekitar pukul 12.00, lalu bergabung sebentar dengan aksi buruh lain di Lapangan Merdeka Medan. Tujuan menggabungkan diri ke Lapangan Merdeka ini adalah untuk menunjukkan kepada massa buruh yang melakukan aksi tidak turun ke jalan.

"Target aksi kami adalah agar rakyat dan pemerintah memahami perjuangan buruh sebenarnya. Dengan mendekatkan diri ke pemerintah, bukannya makin sejahtera buruh itu, tapi makin parah. Berorganisasi dilarang, aksi dilarang," ucapnya.

Dua front serikat buruh hari ini melaksanakan May Day dengan pemerintah dan ini sudah tiga tahun berturut-turut dilaksanakan. Sebelumnya aksi jalan santai, kemudian seminar bersama, dan kali ini perayaan.

"Jadi susah mencari perjuangan buruh yang murni," kata Ida.

Ida mengatakan, beberapa perusahaan memberikan izin kepada karyawannya untuk melakukan aksi ke jalan hanya karena tidak ingin dinilai melanggar UU Tenaga Kerja. Melalui serikat buruhnya, karyawan diberi fasilitas seperti uang jalan.

"Ada beberapa serikat buruh memberikan uang sebesar Rp 50.000 per kepala untuk merayakan May Day, jadi perjuangan sudah tidak murni lagi," katanya.

Ketua May Day Kota Medan, Usaha Tarigan mengatakan, sekitar dua ribuan dari 14 serikat buruh dan pekerja Kota Medan akan merayakan May Day di Lapangan Merdeka Medan. "Kami bukan aksi turun ke jalan, kami buat acara perayaan di sini," kata Usaha.

Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB nanti akan di isi dengan apel bendera, penyampaian statemen serikat buruh dan pekerja, dan hiburan serta lucky draw, dan selesai pukul 16.00 WIB. Ditanya soal penilaian teman-teman buruh lain yang menilai aksinya adalah bentuk kedekatan buruh kepada pemerintah, ia membantah.

"Itu salah, ini bukan bentuk kedekatan tapi bentuk kemajuan dalam pola pikir. Kalau biasanya buruh turun ke jalan menyampaikan aspirasi kenyataannya tidak sampai kepada yang bersangkutan. Dengan cara seperti ini, pemerintah berkumpul di sini, maka apa yang akan kami sampaikan sampai," ucapnya.

Dia menambahkan bahwa aksi perayaan May Day seperti ini pertama kali dilakukan Kota Medan untuk Indonesia, selanjutnya baru diikuti Jakarta dan Jombang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com