Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga TKI Mataram Mengadu ke PBB

Kompas.com - 01/05/2012, 08:36 WIB
*Abdul Latif Apriaman

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Keluarga tiga tenaga kerja Indonesia asal Lombok Timur menyatakan keberatan dan penolakan terhadap hasil otopsi ulang yang diumumkan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri, Jumat pekan lalu. Keluarga TKI berkeyakinan ada organ tubuh keluarga mereka yang hilang. Untuk itu, mereka berniat mengadukan permasalahan ini ke Komisi Nasional HAM dan bahkan ke Komite Perlindungan Buruh Migran di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pernyataan keberatan tersebut disampaikan, Senin (30/4/2012) di Mataram, oleh H Maksum, ayah almarhum Herman; Tohri, kakak kandung almarhum Abdul kadir Zailani; dan Nurmawi, kakak kandung almarhum Mad Noor.

Maksum mengatakan, selama otopsi berlangsung, dia menyaksikan organ tubuh anaknya tercerai berai. Anehnya, tak ada penjelasan dari tim medis terkait kondisi tersebut. Sementara mengenai mata almarhum Herman, Maksum mengaku sama sekali tidak melihatnya. “Ya..., soal matanya tidak ada yang saya lihat matanya. Tim medis bilang ada, tetapi saya melihat tidak ada, waktu saya mendekat tim medis meminta saya mundur. Kalo ada matanya, pasti akan terlihat menonjol atau datar, tetapi ini masuk ke dalam. Jadi, saya meyakini tidak ada matanya anak saya,” tutur Maksum.

Hal senada juga diungkapkan Nurmawi dan Tohri. Mereka mempertanyakan keaslian organ tubuh keluarga mereka karena saat otopsi mereka menyaksikan seluruh organ tubuh itu bertumpuk di dalam perut tak beraturan.

Selain persoalan otopsi yang diragukan, keluarga TKI juga menolak pernyataan Pemerintah Malaysia yang menuding ketiga TKI sebagai perampok. "Sampai kapan pun saya tidak terima, tidak rela kalau adik saya dikatakan sebagai perampok, saya tidak terima,” kata Nurmawi.

Bersama Tim Advokasi Keadilan untuk TKI (AKUT) NTB, keluarga ketiga TKI membuat pernyataan tidak percaya akan hasil otopsi tersebut dalam bentuk tulisan tangan yang mereka tanda tangani sendiri. Mereka kemudian bersama Tim AKUT NTB bertolak ke Jakarta, mengadukan kejanggalan atas hasil otopsi ke Komnas HAM, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Luar Negeri, dan berencana ke Komite Perlindungan Buruh Migran PBB.

Senin Sore, tiga keluarga TKI bersama seorang pendamping telah bertolak ke Jakarta. (*Kontributor KOMPAS TV di Mataram)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com