kano, senin
Pada hari Senin (30/4), tujuh orang tewas akibat ledakan bom di Jalingo, kota di Nigeria timur. ”Ledakan terjadi di antara kantor kementerian keuangan negara bagian dan kantor polisi,” kata Ibrahim Farinloye, Kepala cabang Badan Penanggulangan Darurat Nasional Nigeria di Jalingo. Selain 7 tewas, 12 orang lainnya terluka dalam serangan itu.
Sehari sebelumnya, Minggu, serangan terjadi di kompleks Universitas Bayero di Kano. Serangan terjadi saat gereja-gereja sedang menggelar ibadah. Palang Merah Nigeria mengatakan, serangan kelompok pria bersenjata itu menewaskan 16 orang dan melukai 22 orang.
Kepanikan anggota jemaat Kristiani yang tengah merayakan kebaktian di Kano belum berlalu, tiba-tiba kelompok bersenjata lain menyerang jemaat yang mengikuti misa di sebuah gereja di Maiduguri, kota asal Boko Haram, di Nigeria utara. Lima orang tewas ditembak, termasuk pastor pemimpin misa.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab. Berdasarkan rangkaian serangan sebelumnya, aksi itu diduga dilakukan Boko Haram.
Serangan di Universitas Bayero terjadi di sekitar sebuah teater dan ruang kuliah, yang juga biasa digunakan sebagai tempat ibadah oleh gereja-gereja lokal. Pejabat Polisi Kano, Ibrahim Idris, mengatakan, sekelompok pria bersenjata memasuki kampus dengan konvoi sepeda motor. Mereka membuat ledakan kecil dari kaleng soda di sekitar lokasi.
Menurut Idris, jemaat kemudian lari tunggang-langgang ke luar ruangan untuk menyelamatkan diri. Akan tetapi, mereka ditembak anggota kelompok bersenjata yang memang sudah menunggu di luar ruangan. Ketika polisi datang, mereka sudah kabur.
Tidak lama setelah serangan itu, polisi dan tentara mengepung kampus. Tembakan menggema di jalan-jalan di luar kampus. Abubakar Jibril, juru bicara Badan Penanggulangan Darurat Nasional Nigeria, mengatakan, pasukan keamanan tidak mengizinkan regu penolong masuk kampus. Tentara juga mengusir wartawan menjauhi universitas.
Para saksi mata mengatakan, kelompok pria bersenjata memasuki ruang kebaktian lalu dan menembak. Banyak jemaat berhasil melarikan diri. Ketika kembali dari tempat persembunyian, mereka mendapati pastor tewas bersimbah darah di altar.
Perwakilan Boko Haram, yang biasa berbicara kepada wartawan melalui telepon, tidak bisa dihubungi. Boko Haram selama ini banyak terlibat kekerasan sektarian, yang menyasar umat Kristiani. Sebagian kecil umat Muslim pernah menjadi sasaran juga. Dalam tahun ini saja, sudah lebih dari 450 orang tewas.