Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyair Perancis Desersi di Salatiga

Kompas.com - 29/04/2012, 10:03 WIB

Menurut Robb, dalam sastra Perancis, bahkan sastra Eropa tidak ada karya sastra seperti karya Rimbaud yang dihasilkannya selama lima atau enam tahun. Rimbaud adalah penulis prosa liris pertama yang menyeret zaman romantis Perancis ke wilayah baru.

Puisi dibuatnya menjadi wadah yang pas dan yang menyenangkan untuk pikiran-pikiran imajinatif. Yang luar biasa, demikian Graham Robb, ini semua dilakukannya ketika ia masih anak sekolah, untuk kemudian berhenti sama sekali.

Jadi Rimbaud tidak lama menulis puisi, tapi mengapa sajak-sajaknja disebut revolusioner? Graham Robb menekankan disiplin ketat yang diterapkan Rimbaud dalam berkarya, walaupun itu tidak lama. Dalam keadaan itu, si penyair ini masih bisa membangun kaitan yang tak diduga-duga.

Ia juga membuat imaji-imaji tidak umum sebagai dasar puisinya.

Periode sebelum Rimbaud yang penting adalah gagasan, dari gagasan itu tercipta puisi. Puisi yang dihasilkan memang cerdas dan indah. Tapi Rimbaud justru memutarbalikkannya. Yang penting puisinya. Puisi harus berkembang sendiri, tanpa perlu dipengaruhi gagasan.

Kalau akhirnya muncul gagasan, maka itu cuma hasil sampingan yang biasanya juga muncul di pikiran pembacanya.

Dunia sini versus dunia sana

Okke Kusumasumantri Zaimar, gurubesar sastra Perancis pada Universitas Indonesia di Depok, melihat paling sedikit ada dua ciri Rimbaud. Pertama Rimbaud adalah penyair aliran simbolisme atau aliran yang tidak transparan. Dia terpengaruh oleh Charles Baudelaire, perintis aliran ini dalam sastra Perancis. Aliran ini menganggap dunia sini pantulan dunia sana.

Dalam bahasa Indonesia ada kata mayapada yang menggambarkan dunia sini sebagai maya, sedangkan aslinya ada di dunia sana.

Rimbaud melihat sesuatu bukan sebagai realitas. Kalau toh dia melihat sesuatu itu realitas, maka yang dilihat adalah realitas yang kasar, yang tidak lembut. Mungkin karena dipengaruhi oleh kehidupannya. Di sinilah Okke Zaimar menunjuk pada ciri kedua Rimbaud, cirinya yang selalu memberontak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com