PYONGYANG, RABU — Korea Utara kembali melontarkan ancaman terhadap para musuhnya, terutama Amerika Serikat. Ancaman dilontarkan pejabat militer senior, Ri Yong Ho, yang sekaligus membanggakan kemampuan persenjataan modern negeri itu, yang disebutnya mampu ”menghajar” wilayah Amerika hanya dalam sekali serangan.
Pernyataan itu disampaikan Ho saat negeri itu memperingati hari jadi ke-80 angkatan bersenjata Korut, Rabu (25/4). Acara peringatan digelar di Rumah Budaya, yang juga dihadiri pemimpin baru negeri itu, Kim Jong Un.
”Tentara Rakyat Korea dipersenjatai persenjataan modern yang sangat kuat, yang bahkan dapat mengalahkan para imperialis (AS) cukup dalam sekali gebrak saja,” ujar Ho tanpa merinci lebih lanjut senjata modern terbaru yang dimaksudnya.
Namun, sejumlah negara, termasuk AS, memang diyakini patut takut mengingat kemampuan rudal balistik antarbenua Korut dipercaya mampu menjangkau radius 6.000 kilometer, seperti dimiliki rudal Taepodong-2.
Kepada Korsel, Pemerintah Korut menggertak akan mengambil ”langkah-langkah khusus” untuk menghancurkan pemerintahan Seoul menjadi debu.
Selama ini, Korut memang diyakini menguasai persenjataan nuklir. Namun, mereka dipercaya masih belum punya kemampuan untuk melengkapi peluru-peluru kendali jarak jauh mereka itu dengan muatan hulu ledak nuklir.
Awal bulan ini, Korut gagal mengujicobakan peluncuran roket jarak jauhnya, yang diklaim untuk keperluan damai, membawa satelit komunikasi Korut ke orbit bumi.
Baik Korsel maupun Jepang bahkan telah menyiapkan sistem persenjataan antirudalnya untuk berjaga-jaga.
Percobaan peluncuran roket jarak jauh Korut ternyata gagal ketika tak lama diluncurkan roket tiga tingkat Unha-3 itu jatuh dan pecah berkeping-keping di atas Laut Kuning.
Dalam pertemuan memperingati hari jadi angkatan bersenjata Korut itu, Ho lebih lanjut menekankan pentingnya penguatan militer demi melindungi Korut dari ancaman luar, terutama AS dan Korsel.