London, Rabu -
Hunt tahun lalu ditunjuk meninjau rencana News Corp, kerajaan media Murdoch, membeli saham operator televisi berbayar Inggris, BSkyB, senilai 12 juta dollar AS (Rp 110 miliar). Penawaran itu mengundang protes kelompok media lain, yang cemas Murdoch terlalu jauh memengaruhi media di Inggris.
News Corp akhirnya menarik penawaran itu pada Juli 2010 setelah skandal peretasan telepon oleh surat kabar mingguan News of the World terbongkar. Mingguan tertua dan beroplah terbesar di Inggris milik Murdoch itu akhirnya gulung tikar akibat skandal tersebut.
Ketika diperiksa Komite Etik Media, sehari sebelumnya, putra Murdoch, James Murdoch, mengatakan, Hunt memberikan perlakuan khusus kepada News Corp selama pembicaraan pihaknya dengan pemerintah untuk memutuskan apakah pembelian saham itu bisa dilakukan.
Pengakuan James itu membuat Hunt berada dalam tekanan untuk mundur, dengan tuduhan berhubungan erat dengan kerajaan media Murdoch.
”Anggapan bahwa saya berada di belakang penawaran saham ini hanyalah lelucon,” kata Hunt. Pembelaan Hunt itu disambut dukungan anggota parlemen Partai Konservatif yang berkuasa, ditingkahi cemoohan kubu Partai Buruh yang beroposisi, yang meminta Hunt mundur.
Tuntutan agar Hunt mundur ini menjadi pukulan terakhir bagi Perdana Menteri Inggris David Cameron. Pemerintahan Cameron berjuang keras bertahan menghadapi sejumlah krisis, termasuk bahaya resesi yang dihadapi Inggris. Hal ini mengundang keraguan publik akan kepemimpinannya.
Kepada parlemen, Cameron mengatakan ”mendukung Hunt sepenuhnya” dan menolak menggelar penyelidikan terpisah mengenai hubungan Hunt dengan News Corp.
Kasus ini memaksa penasihat khusus Hunt, yaitu Adam Smith, untuk mundur. Smith mengundurkan diri, Rabu pagi, karena merasa menimbulkan persepsi bahwa News Corp memiliki hubungan khusus dengan departemen yang dipimpin Hunt.
Pada saat bersamaan, dalam kesaksiannya di depan Komite Etik, Rabu, Rupert Murdoch (81) juga menolak memiliki pengaruh politik dan menggunakan media untuk menentukan pemimpin politik Inggris. ”Saya tak pernah meminta apa pun kepada PM. Politisi selalu mencari dukungan dari semua surat kabar. Itu adalah bagian dari demokrasi dan sangat alamiah,” ujarnya.(Reuters/afp/was)