Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Api Menghanguskan Harapan Anak

Kompas.com - 26/04/2012, 03:12 WIB

Rika Marliana (13), siswa kelas III SMP, sedianya menempuh ujian nasional hari terakhir pada Kamis (26/4). Namun, semua buku pelajaran dan peralatan sekolahnya ludes terbakar pada Rabu siang kemarin.

Baju seragamnya juga menjadi abu di antara puing-puing rumah yang terbakar di RT 03 dan 04 RW 04, Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Hanya baju seragam yang dipakainya yang tersisa. Sejak api berkobar dari belakang rumah, Rika terus menangis. Bagi siswa kelas III, ujian nasional adalah penentu kelulusan. Namun, kebakaran telah mengubah keadaan. Bagi anak-anak yang akan menempuh ujian, api tidak sekadar menghanguskan tempat tinggal, tetapi juga masa depan mereka.

Menurut Like (29), kakak Rika, api merembet dengan cepat dari belakang rumah. Semua penghuni rumah terkejut dan berhamburan ke luar tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharga di rumah.

”Apinya cepat sekali berkobar. Kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang, termasuk buku pelajaran dan dokumen lain yang ada di rumah,” ujar Like yang tinggal di RT 03.

Nurdijah (12), siswa kelas VI SD, juga kehilangan semua buku pelajarannya. Padahal, ujian nasional tingkat SD akan dilaksanakan pekan depan.

Nurdijah pulang sekolah dan tiba di rumah sekitar pukul 12.30. Dia tengah tidur-tiduran di rumah untuk melepas lelah. Selang satu jam, api berkobar. Bersama seluruh keluarga, Nurdijah lantas keluar rumah untuk menyelamatkan nyawa. Dia tidak sendiri karena ada juga Hilda (12), teman sekelas yang juga sepupunya. Mereka tinggal serumah sehingga bernasib sama.

Menurut Ipah, ibu Nurdijah, anaknya sempat pingsan begitu mengetahui rumahnya terbakar. Setelah sadar, Nurdijah terus menangis.

Kebakaran kemarin memang tergolong besar. Lurah Kenari Nur Komariyah mencatat ada 30 rumah yang terbakar. Kejadian ini menyebabkan 75 keluarga kehilangan tempat tinggal atau sekitar 450 jiwa.

”Memang banyak anak sekolah di kawasan ini, tapi kami belum bisa memerinci termasuk jumlah anak yang akan menempuh ujian nasional,” ujar Nur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com