Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda NTB: Otopsi TKI NTB Dilakukan Dua Hari

Kompas.com - 25/04/2012, 15:54 WIB
Abdul Latif Apriaman

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Tiga jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Lombok timur, yang diduga menjadi korban perdagangan organ tubuh di Malaysia, akan dilaksanakan Kamis (26/4/2012) dan Jumat (27/4/2012). Hal itu dikatakan Kasubdin Penerangan Humas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.

“Mabes Polri telah menginstruksikan untuk melakukan otopsi ketiga jenazah TKI besok Kamis dan dilanjutkan hari Jumat, selama dua hari berturut-turut. Lokasinya di pemakaman masing-masing almarhum,” kata Kasubdin Penerangan Humas Polda NTB, Kompol Lalu Wirajaya, seraya menambahkan bahwa otopsi akan dilakukan oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.

Bersamaan dengan diumumkannya pelaksanaan otopsi, sejumlah keluarga ketiga TKI tersebut kembali mendatangi Polda NTB untuk melaporkan kasus yang menimpa keluarga mereka. Sebelumnya mereka dimintai keterangan di Polsek Pringgasela, yang juga melakukan identifikasi di makam ketiga TKI tersebut.

Keluarga TKI yang hadir antara lain, Haji Maksum (orangtua almarhum Herman), Salihi (ibunda Abdul Kadir Zailan), Klawi (ibu Mad Noor) serta serta Hirman (kakak kandung Herman). Hirman juga menjadi saksi yang melihat secara langsung kondisi ketiga jenazah TKI tersebut di rumah sakit Malaysia

Keluarga korban didampingi oleh Kepala BP3TKI NTB dan LSM pemerhati buruh Migran Koslata.

Diberitakan sebelumnya, tiga orang TKI dari Desa Pringgasela Selatan dan Desa Pengadangan, Lombok Timur, pulang dalam keadaan tak bernyawa pada 5 April lalu. Mereka dilaporkan tewas akibat tembakan.

Pihak keluarga merasa curiga ketiga TKI itu menjadi korban perdagangan organ tubuh karena kondisi jenazah yang tidak wajar. Di antaranya, pada setiap jenazah terdapat jahitan di bawah mata serta di bagian dada dan perut. Mereka menduga organ tubuh ketiga TKI diambil sebelum ketiga jenazah itu diserahkan pada keluarga. (Abdul Latif Apriaman, kontributor KOMPAS TV di Mataram)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com