Menangi 5 "Primary", Romney Tantang Obama

WASHINGTON, KOMPAS.com - Setelah menyapu bersih lima pemilihan pendahuluan (primary) Partai Republik, Selasa (24/4/2012), Mitt Romney menegaskan tekadnya untuk merebut Gedung Putih dari Presiden Barack Obama.

Romney dengan mudah memenangi primary di lima negara bagian, yakni Connecticut, Delaware, New York, Pennsylvania, dan Rhode Island. Dengan kemenangan itu, peluangnya untuk menjadi calon presiden dari Republik tidak lagi terbendung.

Memberi sambutan di hadapan para pendukungnya di Manchester, New Hampshire, Selasa, Romney menyatakan tantangannya pada Obama. "Bertahanlah sebentar lagi, Amerika yang lebih baik dimulai malam ini," katanya.

Dengan penuh keyakinan Romney tidak lagi berbicara tentang persaingan di Republik, melainkan langsung menyerang Obama, calon lawannya di pemilihan umum November mendatang.

"Malam ini adalah awal dari akhir kekecewaan dari tahun-tahun Obama dan akan menjadi awal dari babak baru yang lebih baik yang akan kita tulis bersama," serunya.

Dia menyatakan Obama hanya memberi "janji-janji palsu dan kepemimpinan yang lemah". "Kemanapun saya pergi, warga Amerika mengatakan sudah lelah, dan yang cukup beruntung masih memiliki pekerjaan pun harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang sedikit," katanya.

"Beberapa tahun terakhir ini adalah yang terbaik yang bisa dilakukan Barack Obama, tapi bukan yang terbaik yang dilakukan Amerika," ucapnya yang disambut sorak-sorai pendukungnya.

Dengan 14 primary tersisa, Romney hingga kini diproyeksikan sudah mengumpulkan 750 dari 1.144 delegasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan nominasi dari Republik.

Jumlah itu sepertinya sudah tidak mungkin terkejar oleh rival-rivalnya di Republik. Santorum yang sudah mundur dari pencalonan hanya memiliki 260 delegasi. Sementara dua rival yang masih bertahan, yaitu Newt Gingrich dan Ron Paul, bahkan lebih sedikit lagi. Gingrich yang mengumpulkan 137 delegasi, sedangkan Paul hanya 75.

Ketika Romney menegaskan tantangannya, Obama sendiri berkampanye untuk merebut suara kaum mahasiswa di University of North Carolina, University of Colorado Boulder, dan University of Iowa.

Universitas-universitas itu berada di tiga negara bagian di mana dia hanya menang tipis pada pemilu 2008 lalu. Pada pemilu 2012 ini North Carolina, Colorado, dan Iowa tetap dianggap sebagai medan pertempuran yang berat.