Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Kemungkinan Ada Serangan di Kenya

Kompas.com - 24/04/2012, 08:20 WIB

NAIROBI, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kenya memperingatkan kemungkinan serangan yang "sedang dalam tahap perencanaan akhir" terhadap hotel-hotel di Nairobi dan perkantoran pemerintah dan mendesak warga negara AS waspada, Senin (23/4/2012).

"Meski waktu serangan itu tidak diketahui, kedutaan memiliki alasan untuk meyakini bahwa serangan potensial sedang dalam tahap akhir perencanaan," kata kedutaan itu dalam sebuah pernyataan.

Kenya dilanda serangan-serangan granat dengan sasaran terminal bis dan bar sejak negara itu mengirim pasukan ke Somalia selatan pada Oktober untuk memerangi gerilyawan Al Shabaab yang dituduh melancarkan serangan-serangan lintas-batas.

Dalam serangan terakhir pada 1 April, sedikitnya satu orang tewas dan 18 lain cedera ketika bom-bom meledak di kota pesisir Mombasa dan sebuah kota berdekatan.

Polisi Kenya menyambut baik peringatan Kedubes AS itu.

"Pernyataan tersebut tidak boleh dipercaya begitu saja. Itu sesuatu yang kami tanggapi dengan sangat serius. Kami harus menggunakan segala cara untuk mencegah serangan itu," kata deputi juru bicara kepolisian Charles Owino kepada AFP.

Kelompok Al Shabaab yang bersekutu dengan Al Qaeda telah memperingatkan Nairobi mengenai serangan-serangan balasan. Ancaman itu membuat aparat keamanan meningkatkan pengawasan, dan para penjaga di sejumlah bangunan, termasuk pusat perbelanjaan, kini memeriksa pengunjung.

Pada 1998, Kedutaan Besar AS, yang saat itu berada di pusat Nairobi, dibom oleh militan Al Qaeda yang menabrakkan truk berisi peledak ke pintu gerbang bangunan itu.

Sebanyak 213 orang, termasuk 12 warga AS dan 34 staf lokal kedutaan, tewas dalam pemboman pada 7 Agustus 1998 itu. AS sejak itu memindahkan kedutaannya keluar dari pusat kota.

Al Shabaab mengancam Kenya sejak negara itu mengirim pasukan ke Somalia selatan pada pertengahan Oktober untuk menyerang pangkalan-pangkalan gerilyawan tersebut, yang dituduh melakukan penculikan dan penyerangan di Kenya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com