Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irak Anggap Turki "Negara Musuh"

Kompas.com - 21/04/2012, 14:54 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com - Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki, Jumat (20/4/2012), mengecap Turki satu "negara musuh" dengan satu agenda sektarian, terbaru dalam serangkaian pertikaian antara dua negara itu.

Maliki menanggapi pernyataan Perdana menteri Turki Tayyip Erdogan, Kamis (21/4/2012),  yang menuduh pemimpin Irak itu meningkatkan ketegangan antara kelompok-kelompok Syiah, Sunni dan Kurdi dengan cara-cara pemusatan kekuasaan pada dirinya.

"Pernyataan-pernyataan Tuan Erdogan merupakan campur tangan dalam masalah-masalah dalam negeri Irak," kata Maliki dalam satu pernyataan di laman internetnya.

"Pernyataan-pernyataannya itu memiliki dimensi sektarian. Dengan terus menekan pada kebijakaan dalam negeri dan regional ini akan merusak kepentingan-kepentingan Turki dan membuatnya merupakan satu negara musuh."

Maliki menuduh Turki berusaha memberlakukan "kekuasaan tertinggi" di kawasan itu.

Ketegangan sektarian meletus di Irak Desember ketika pemerintah yang dipimpin kelompok Syiah berusaha menyingkirkan Wakil PM Saleh al-Mutlaq dari Sunni dan mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Wakil Presiden Tareq al-Hashemi dari Sunni atas tuduhan membentuk regu-regu pembunuh.

Erdogan menyatakan hal tersebut setelah satu pertemuan di Istambul dengan Masood Barzani, presiden wilayah semi-otonomi Kurdi, yang memiliki hubungan dekat dengan Ankara.

"Kekuasaan yang terpusat (Maliki) sangat menggelisahkan kelompok-kelompok Syiah, Barzani dan kelompok-kelompok Irak," kata Erdogan.

Erdogan sebelumnya memperingatkan bahwa Turki yang berpenduduk mayoritas Sunni tetapi secara resmi sekuler tidak akan tinggal diam jika konflik sektarian meletus di Irak.

Kota Kirkuk adalah satu pusat sengketa antara pemerintah pusat dan daerah Kurdi, yang mengklaim kota itu dan cadangan minyak daerah tersebut.

Pertikaian antara Baghdad dan Kurdi belum lama ini memburuk ketika Pemerintah Daerah Kurdistan mengatakan pihaknya menghentikan ekspor minyak karena pemerintah pusat tidak membayar perusahaan-perusahaan minyak yang beroperasi di daerah utara itu.

Turki khawatir bahwa aksi kekerasan di Suriah dan ketegangan yang kian meningkat di Irak dapat menimbulkan satu konflik yang lebih luas antara kelompok Syiah dan Sunni di kawasan itu.

Irak adalah mitra dagang terbesar kedua Turki setelah Jerman, dengan perdagangan mencapai 12 miliar dolar AS tahun lalu, lebih dari separuh dari itu adalah dengan daerah Kurdistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com