Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberitaan Curang UN, Kadisdik Kediri Meradang

Kompas.com - 20/04/2012, 14:47 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur, Wachid Ansory meradang atas pemberitaan di media massa terkait dugaan kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat yang berlangsung pekan lalu.

Bahkan ia mengancam akan mempolisikan jurnalis yang menulis kasus peredaran jawaban ujian melalui pesan pendek itu. " Saya akan menuntut wartawan yang memberitakan peredaran sms jawaban ujian tanpa data akurat," kata Wachid Ansory, dalam acara temu Walikota dan Satuan Kerja lingkungan Pemerintah Kota Kediri di Kantor Dinas Pendidikan setempat, Jum'at (20/4/2012).

Menurut Wachid, soal UN mustahil bocor karena pengamanannya ekstra ketat dan berlapis. Peredaran kunci jawaban menurutnya hanya ulah sekelompok pihak yang tidak bertanggung jawab saja.

"Naskah soal itu diawasi oleh polisi, pemantau independen serta dari diknas sendiri. Penyimpanannya juga di Mako yang kuncinya dibawa oleh tiga pihak," tandas pria yang juga menjadi ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Kediri itu.

Saat ini, menurut Wachid PGRI tengah mengumpulkan bahan bukti untuk melengkapi gugatan terhadap Samsul Umam, sekretaris Dewan Pendidikan Kota Kediri. Umam dianggap menjelek-jelekkan institusi pendidikan melalui akun Facebooknya.

"Saya sudah print halaman facebook itu untuk dilaporkan kepada polisi. Paling lambat Senin atau Selasa nanti kita masukkan laporannya," pungkasnya.

Dalam status facebook-nya, Umam menulis perihal diwarnainya kecurangan pada pelaksanaan ujian pada hari pertama dan kedua. Kecurangannya berupa beredarnya jawaban ujian melalui pesan pendek melalui telepon seluler. Dua pihak yang diduga menjadi biang peredaran, yaitu pengawas atau siswa sendiri. Di akhir status, ia meminta komentar dari pembaca tentang Unas Kejujuran.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan, Samsul Umam belum dapat dikonfirmasi. Telepon selulernya tidak aktif dan saat coba didatangi dirumahnya, ia tengah pergi keluar kota.

"Baru saja pergi mas, katanya mau ke Surabaya," ujar seorang wanita yang tinggal bersebelahan rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com