Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Berhasil Luncurkan Rudal Jarak Jauh

Kompas.com - 19/04/2012, 14:55 WIB

India berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal jarak jauh yang jangkauannya bisa mencapai Jakarta, Beijing dan sejumlah wilayah selatan Eropa. Peluncuran rudal bernama Agni-V ini berlangsung di Pulau Wheeler pada hari Kamis (19/4/2012) pagi waktu setempat.

Rudal ini mampu membawa sebuah hulu ledak seberat 1,5 ton masuk ke jangkauan rudal Cina dan akan memperkuat penangkal nuklir India ketika berfungsi sepenuhnya pada tahun 2012-2015.

Sebelumnya peluncuran rudal ini direncanakan akan berlangsung pada hari Rabu (18/04) di wilayah timur negara bagian Orissa.

Namun rencana itu batal terlaksana karena adanya badai petir di kawasan itu.

Sejumlah analis mengatakan peluncuran rudal Agni ini akan menjadi semacam titik bagi India untuk menjadi negara dengan kemampuan penangkal rudal nuklir.

Rudal ini juga menjadi salah satu senjata paling diandalkan oleh India.

Perdana Menteri India, Manmohan Singh langsung memberikan selamat kepada ilmuwan yang terlibat dalam peluncuran rudal ini.

Sejarah India

"Peluncuran hari ini merupakan tonggak lain dalam upaya kita mencari keamanan, kesiapan dan juga keberhasilan dalam mengkesplorasi ilmu pengetahuan yang ada," kata Singh.

Tim yang terlibat juga menyatakan kepuasannya dengan peluncuran kali ini.

"Ini merupakan peluncuran yang sempurna. Peluncuran ini telah memenuhi semua parameter dan berhasil mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya," kata Direktur pengujian, SP Das kepada BBC.

Rudal Agni-V memiliki ketinggian 17,5 meter, berbahan bakar padat, memiliki tiga tingkat dan berat luncuran mencapai 50 ton dengan biaya pembuatan mencapai 480 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,4 triliun.

Keberhasilan India membuat negara itu kini disejajarkan dengan negara-negara yang telah memiliki rudal jarak jauh seperti China, Rusia, Perancis, Amerika dan Inggris. Satu negara lain Israel kabarnya juga memiliki rudal jenis ini

"Agni-V adalah untuk menjawab persepsi ancaman masa kini, yang dibutuhkan oleh pasukan pertahanan kami,'' kata seorang juru bicara Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan, DRDO, Ravi Gupta, kepada kantor berita AFP.

"Ini adalah sebuah penangkal untuk mencegah perang dan bukan untuk negara tertentu,'' katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com