Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ujian Nasional Tujuh ABK di Manggarai Ditunda

Kompas.com - 18/04/2012, 21:47 WIB
Markus Makur

Penulis

RUTENG, KOMPAS.com - Jadwal UN anak berkebutuhan khusus (ABK) yang menderita tuna netra, tuna rungu, dan tuna daksa di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, ditunda pada Senin, 23 April 2012.

Hal itu karena ketujuh siswa ABK tidak kebagian soal ujian nasional (UN) yang menggunakan huruf braille.

Masing-masing tiga siswi SMAK Setia Bhakti Ruteng yakni Fredela Faricha, Evensia Esti, dan Yasinta Sun dan empat siswa SMAK Santu Fransiskus Xaverius Ruteng yakni Ardianus Fandi, Marselinus Mbahang, Salestinus Tamar dan Benediktus Olga.

Fredela Faricha merupakan siswi tuna rungu, Benediktus Olga siswa tuna daksa yang menderita hydrocephalus, sedangkan lima lainnya siswa tuna netra.

Untuk bisa mengerjakan soal UN di hari pertama dengan mata ujian Bahasa Indonesia, soal akan dibacakan oleh pengawas.

Kepala SMK Setia Bhakti Ruteng, Suster Diana Wisang,S.Pd melalui Wakasek Kesiswaan, Gregorius Nasian, Rabu (18/4/2012) di Ruteng, mengatakan, pelaksanaan UN tahun sebelumnya, siswa berkebutuhan khusus mendapat model soal khusus.

Siswa tuna netra selalu mendapat soal yang menggunakan huruf braille, namun tahun ini tidak.

"Semua siswa peserta UN mendapat soal umum yang hanya bisa digunakan siswa umum," katanya.

Karenanya, setelah berkoordinasi dengan Sekretaris Dinas PPO Kabupaten Manggarai, Aleks Jehamur yang kemudian berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Organisasi Propinsi, NTT maka diputuskan UN bagi ketiga ABK ditunda hingga 23 April 2012.

Hal yang sama diakui Kepala Sekolah SMAK St.Fransiskus, Pastor.Antonius Andi Latu Batara, Pr menjelaskan, jadwal Ujian Nasional keempat ABK ditunda pada 23 April 2012. Bukan ujian susulan, tapi ujiannya ditunda.

Secara terpisah, dua siswi, Yasinta Sun dan Evensia Esti terlihat sedih dan menangis.

"Kami sedih karena ujian Nasional untuk kami tertunda karena kami mendapat naskah UN umum. Kami berharap secepatnya kami boleh kembali mengikuti UN," ujar Evensia Esti penuh harap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com