Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matan Ruak Berjanji Menjadi Presiden bagi Seluruh Rakyat

Kompas.com - 18/04/2012, 02:23 WIB

DILI, SELASA - Mantan pejuang kemerdekaan Timor Timur, Jose Maria de Vasconcelos alias Taur Matan Ruak, akhirnya memenangi putaran kedua pemilihan presiden Timor Leste, Selasa (17/4). Ia berjanji akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Timor Leste dan menyatukan semua kekuatan politik.

Kepastian hasil pemilihan presiden (pilpres) yang digelar hari Senin (16/4) itu disampaikan Komisi Pemilu Nasional. Hasil akhir penghitungan suara menunjukkan, Matan Ruak meraih 61,23 persen suara, sementara rivalnya, Francisco ”Lu Olo” Guterres dari Partai Fretilin, hanya meraih 38,77 persen suara.

Hasil penghitungan suara ini masih akan diperiksa ulang dan disahkan oleh pengadilan. Namun, dengan perbedaan perolehan suara yang mencolok dipastikan tak akan ada perubahan hasil pilpres.

”Kami menduga akan ada perubahan kecil pada hasil akhir nanti, mungkin sekitar satu atau dua poin persentase, tetapi tanpa perubahan drastis atau fluktuasi angka yang besar,” tutur juru bicara Matan Ruak, Fidelis Magalhaes, dalam jumpa pers di Dili, Selasa.

Magalhaes juga menyatakan Matan Ruak berjanji akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Timor Leste, termasuk yang tidak memilih dia. ”Dia bisa menjadi presiden yang akan mempersatukan seluruh kekuatan politik,” ujar Magalhaes.

Jabatan presiden di negara termuda dan salah satu yang termiskin di Asia itu lebih bersifat seremonial dan tak memiliki kekuatan politik. Namun, seorang presiden diharapkan menjadi panutan moral saat negara dalam keadaan genting.

Matan Ruak, yang berarti ”dua mata yang tajam” dalam dialek bahasa Tetun, adalah mantan komandan Tentara Pembebasan Nasional Timor Timur atau Falintil dalam perjuangan gerilya melawan Indonesia.

Citra sebagai pejuang kemerdekaan itu ia tampilkan saat berkampanye, yakni dengan mengenakan celana loreng khas tentara. Saat kampanye, mantan Menteri Pertahanan Timor Leste ini berjanji akan menerapkan wajib militer.

Dia maju sebagai calon presiden (capres) independen, dan mendapat dukungan dari Perdana Menteri Xanana Gusmao.

Matan Ruak akan menggantikan Jose Ramos Horta yang menjabat Presiden Timor Leste saat ini. Ramos Horta juga mengikuti pilpres kali ini, tetapi sudah kalah dalam putaran pertama, 18 Maret.

”Pertanyaan sesungguhnya adalah apakah Timor Leste akan bisa bangkit seutuhnya dari masa lalu yang penuh kekerasan dan penindasan, dan apakah ia bisa menikmati peralihan kekuasaan secara damai,” tulis Ramos Horta dalam sebuah artikel di surat kabar The New York Times.

Setelah pilpres ini, rakyat Timor Leste akan memilih wakil rakyat dan pemerintah mereka pada pemilu 7 Juli. Jika seluruh rangkaian pemilu ini berjalan lancar dan damai, Perserikatan Bangsa-Bangsa berencana menarik sekitar 400 tentara penjaga perdamaian dari Timor Leste, akhir tahun ini.

(AFP/AP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com